Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan perundingan dengan Rusia tentang Suriah belum menghasilkan apapun.
Clinton yang berada di kota Vladivostok untuk menghadiri KTT kerjasama Asia-Pasifik atau APEC mengatakan, perundingannya dengan presiden Vladimir Putin dan Menteri LN Sergei Lavrov tidak mendapat kemajuan tentang bagaimana menghadapi pemberontakan melawan pemerintahan presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah berlangsung lama itu.
Kata Clinton, kalau perbedaan pendapat dengan Rusia itu tidak bisa diselesaikan, Amerika akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mendukung kelompok oposisi di Suriah yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahan al-Assad.
Rusia dan Tiongkok telah berulang-kali menghalangi usaha kelompok barat dan Arab untuk mendorong resolusi dewan Keamanan tentang sanksi-sanksi yang akan dikenakan pada Presiden al-Assad.
Sementara itu, para aktivis Suriah menyatakan pasukan pemerintah membombardir Aleppo, hari Minggu, dan diberitakan menewaskan puluhan orang dan memperparah kelangkaan air di kota terbesar negara itu.
Menurut para aktivis oposisi, serangan-serangan itu menarget wilayah-wilayah permukiman di Aleppo, kota di bagian utara. Sebelumnya, pasukan pemberontak berupaya merebut wilayah-wilayah itu dari pemerintah. Jumlah persis korban tidak diketahui, dan berbagai laporan tidak dapat dikukuhkan secara independen.
Kekerasan terjadi sehari setelah pasokan air untuk penduduk Aleppo terputus setelah jaringan pipa penting rusak akibat pertempuran hebat antara pasukan pemerintah dan pemberontak.
Aktivis oposisi menyatakan jaringan pipa air itu rusak sewaktu pasukan Suriah menggempur posisi-posisi pemberontak, sementara para pejabat Suriah menuduh pemberontak melakukan sabotase.
Clinton yang berada di kota Vladivostok untuk menghadiri KTT kerjasama Asia-Pasifik atau APEC mengatakan, perundingannya dengan presiden Vladimir Putin dan Menteri LN Sergei Lavrov tidak mendapat kemajuan tentang bagaimana menghadapi pemberontakan melawan pemerintahan presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah berlangsung lama itu.
Kata Clinton, kalau perbedaan pendapat dengan Rusia itu tidak bisa diselesaikan, Amerika akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mendukung kelompok oposisi di Suriah yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahan al-Assad.
Rusia dan Tiongkok telah berulang-kali menghalangi usaha kelompok barat dan Arab untuk mendorong resolusi dewan Keamanan tentang sanksi-sanksi yang akan dikenakan pada Presiden al-Assad.
Sementara itu, para aktivis Suriah menyatakan pasukan pemerintah membombardir Aleppo, hari Minggu, dan diberitakan menewaskan puluhan orang dan memperparah kelangkaan air di kota terbesar negara itu.
Menurut para aktivis oposisi, serangan-serangan itu menarget wilayah-wilayah permukiman di Aleppo, kota di bagian utara. Sebelumnya, pasukan pemberontak berupaya merebut wilayah-wilayah itu dari pemerintah. Jumlah persis korban tidak diketahui, dan berbagai laporan tidak dapat dikukuhkan secara independen.
Kekerasan terjadi sehari setelah pasokan air untuk penduduk Aleppo terputus setelah jaringan pipa penting rusak akibat pertempuran hebat antara pasukan pemerintah dan pemberontak.
Aktivis oposisi menyatakan jaringan pipa air itu rusak sewaktu pasukan Suriah menggempur posisi-posisi pemberontak, sementara para pejabat Suriah menuduh pemberontak melakukan sabotase.