Tautan-tautan Akses

Pembersihan Ranjau Darat di Suriah Pasca ISIS Krusial


Asap membubung setelah sebuah ranjau datar diledakan saat Pasukan Demokratik Suriah mengamankan jalan-jalan setelah mengusir para militant ISIS keluar dari Raqqa, Suriah, 18 Oktober 2017.
Asap membubung setelah sebuah ranjau datar diledakan saat Pasukan Demokratik Suriah mengamankan jalan-jalan setelah mengusir para militant ISIS keluar dari Raqqa, Suriah, 18 Oktober 2017.

Hampir dua minggu setelah pasukan yang didukung AS menyatakan kemenangan atas ISIS di Suriah, kelompok-kelompok lokal dan internasional segera memulai kampanye pembersihan ranjau di daerah-daerah yang dibebaskan dari kelompok teror itu di Suriah timur.

Sementara Pasukan Demokrat Suriah (SDF) terus berusaha membersihkan Kota Baghuz dari sisa-sisa pejuang ISIS, mereka juga mengetahui ribuan ranjau darat dan bahan peledak rakitan lainnya ditinggalkan oleh kelompok teror itu di Baghuz dan tempat lainnya di Suriah timur.

Para pakar ranjau mengatakan meskipun militan ISIS sudah dikalahkan di semua wilayah di Suriah timur, ribuan warga sipil yang mengungsi karena perang melawan ISIS tidak akan bisa kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.

Seorang relawan pembersih ranjau mengambil sebuah ranjau darat di Daraa, Suriah, dalam foto yang diambil dari rekaman video, 7 September 2015. Foto dirilis oleh Pusat Pembersihan Ranjau dan Rehabilitasi Suriah.
Seorang relawan pembersih ranjau mengambil sebuah ranjau darat di Daraa, Suriah, dalam foto yang diambil dari rekaman video, 7 September 2015. Foto dirilis oleh Pusat Pembersihan Ranjau dan Rehabilitasi Suriah.

"Kami sudah mendapat informasi bahwa Baghuz dan daerah sekitarnya tidak hanya penuh ranjau darat, tetapi juga amunisi dan jenis bahan peledak lainnya," kata Mustafa Othman, direktur operasi Roj Mine Control Organization (RMCO), kelompok lokal yang terlibat dalam kegiatan pembersihan ranjau di Suriah utara dan timur.

"Bahan peledak ini telah merenggut banyak nyawa warga sipil," katanya kepada VOA dalam wawancara melalui telepon.

Othman mengatakan ISIS masih mempertahankan sel-sel tidur aktif di wilayah itu, membuat pekerja ranjau menjadi sasaran utama potensi serangan.

"Akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum penduduk sipil diizinkan kembali," katanya.

Hampir 200 warga sipil tewas tahun ini dan banyak lainnya mengalami luka-luka karena ledakan ranjau darat di Suriah utara dan timur, demikian menurut laporan setempat. [my]

XS
SM
MD
LG