Tautan-tautan Akses

Pemberontak Tigray Bertekad Usir 'Musuh' Meskipun Ada 'Gencatan Senjata' 


Kawanan sapi melewati tank yang rusak di tengah pertempuran antara pemerintah Ethiopia dan pasukan Tigray, dekat kota Humera, Ethiopia, 3 Maret 2021. (REUTERS/Baz Ratner)
Kawanan sapi melewati tank yang rusak di tengah pertempuran antara pemerintah Ethiopia dan pasukan Tigray, dekat kota Humera, Ethiopia, 3 Maret 2021. (REUTERS/Baz Ratner)

Para pemimpin pembangkang di Tigray, Ethiopia yang dilanda perang telah bertekad untuk mengusir "musuh" dari wilayah itu. Kantor berita AFP melaporkan itu menandakan pertempuran akan terus berlanjut meskipun ada deklarasi gencatan senjata pemerintah federal.

Perdana Menteri Abiy Ahmed, November lalu, mengirim pasukan ke Tigray untuk menggulingkan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), bekas partai berkuasa di wilayah utara itu.

Ia mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal, dan bertekad untuk mencapai kemenangan dengan cepat.

Sebuah tank yang hancur di sisi jalan selatan Humera, Tigray barat yang dianeksasi oleh wilayah Amhara di tengah konflik di Ethiopia, 1 Mei 2021. (AP)
Sebuah tank yang hancur di sisi jalan selatan Humera, Tigray barat yang dianeksasi oleh wilayah Amhara di tengah konflik di Ethiopia, 1 Mei 2021. (AP)

Tetapi hampir delapan bulan kemudian, operasi itu mengalami pukulan serius ketika Senin, pemberontak yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Tigray (TDF) memasuki ibu kota regional, Mekele, dan memicu perayaan di jalan-jalan sementara para tentara federal dan anggota pemerintah daerah sementara yang ditunjuk Abiy melarikan diri.

Pemerintah Abiy kemudian Senin malam (28/6) mengumumkan "gencatan senjata sepihak," meskipun belum ada tanggapan langsung dari TDF.

Sebuah pernyataan dari pemerintah pra-perang Tigray semalam memuji kemajuan TDF dan mengatakan Mekele sepenuhnya di bawah kendalinya.

"Pemerintah dan tentara Tigray akan melaksanakan semua tugas yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup dan keamanan rakyat kami," kata pernyataan itu.

"Pemerintah Tigray menyerukan kepada rakyat dan tentara Tigray untuk mengintensifkan perjuangan mereka sampai musuh kita benar-benar meninggalkan Tigray," lanjut pernyataan tersebut sebagaimana dilaporkan AFP.

Meskipun TDF selama berbulan-bulan tidak menguasai kota-kota besar, para pemimpinnya telah berulang kali mengatakan mereka telah bersatu kembali di daerah -daerah pedesaan terpencil.

Pekan lalu TDF melancarkan serangan besar yang bertepatan dengan pemilihan nasional Ethiopia yang sangat dinanti-nantikan dan berlangsung di sebagian besar negara itu meskipun tidak berlangsung di Tigray.

Hasil jajak pemilu belum diumumkan, tetapi secara luas hasilnya diharapkan memberikan Abiy mandat resmi. [my/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG