Pembelot tingkat tinggi Korea Utara yang berhasil keluar dari negara tersebut dalam 20 tahun terakhir mengatakan negara Barat harus "terlibat secara maksimal" dengan rezim Kim Jong Un.
Thae Yong-ho sedang melakukan kunjungan pertamanya ke Washington. Mantan wakil kepala misi kedutaan besar Korea Utara di London membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya tahun lalu.
"Saya memutuskan bahwa hadiah terbaik yang bisa saya berikan kepada anak saya adalah kebebasan, yang sangat umum bagi semua orang di sini," kata Thae kepada Pusat Strategi dan studi Internasional/CSIS, sebuah kelompok riset di Washington, Selasa.
"Saya sangat yakin jika kita mendidik penduduk Korea Utara, kita bisa mengubah Korea Utara."
Ia mengatakan tidak ada yang bisa menghentikan apa yang dikatakannya "pemerintahan teror" Kim Jong Un, dan mengatakan Kim akan menggunakan tentara dan tank terhadap pengunjuk rasa jalanan Korea Utara.
Ia mengatakan banyak lagi yang bisa dilakukan untuk menyebarkan informasi tentang pihak luar di Korea Utara, termasuk penggunaan apa yang dikatakan anak muda Korea Utara "kartu hidung" - kartu digital aman yang cukup kecil sehingga bisa diselundupkan ke dalam lubang hidung untuk menghindari pemeriksaan tubuh.
Thae mengatakan yakin kebutuhan kuat Kim untuk meluncurkan rudal dan membangun senjata nuklir berasal dari ketidak percayaannya sendiri dan kebutuhan untuk membuktikan legitimasinya setelah kematian ayahnya Kim Jong-il.
"Setiap dia melihat perilaku pemimpin senior di sekelilingnya, ia merasa sedikit direndahkan oleh pemimpin senior karena dia adalah anak laki-laki ketiga. Banyak warga Korea Utara tidak tahu bahwa dia adalah anak laki-laki ketiga."
Thae mengatakan Kim belum mengumumkan tanggal lahirnya atau menunjukkan foto masa kecilnya. [my]