Sejak pihak berwenang Rusia mengambil keputusan mencengangkan pekan lalu, mendadak mencabut tuduhan narkoba terhadap wartawan investigatif Ivan Golunov dan memenjarakan petugas yang membuat-buat tuduhan itu, pembebasannya itu mendapat banyak dukungan.
Banyak pakar regional mengemukakan, keputusan yang tidak diduga lunak dan cepat itu tidak ada kaitannya dengan kepatuhan pada proses hukum atau menghormati pers bebas.
Mereka mengatakan penangkapan, penahanan mendadak disusul pembebasan mengejutkan terhadap Golunov yang berumur 36 tahun, yang oleh polisi Moskow dicoba dijerat dengan tuduhan narkoba berdasarkan bukti yang mencolok palsu, disulut oleh campuran kebijakan internal Kremlin dan krisis domestik yang berkembang.
Sebab utama adalah konflik internal dan keruwetan di Kremlin, sebagian mengemuka sebagian tidak, di antara berbagai kelompok yang memerintah Rusia atas nama Putin, kata analis media Vasily Gatov kepada VOA.
Sebab kedua, penangkapan Golunov oleh polisi kotapraja yang bertindak atas kehendak mereka sendiri berarti pejabat Kremlin dapat memanggil mereka guna mengatasi keadaan dengan dampak politis yang minimal, dengan begitu meredakan suatu skandal internasional.
"Dalam lima atau enam tahun terakhir senantiasa timbul situasi di mana aparat keamanan tingkat menengah melakukan sesuatu yang memberi dampak buruk pada kegiatan Kremlin, suatu yang berada di luar wewenang mereka. Jika aparat ini berlebihan dalam menjalankan wewenang, pemerintah biasanya siap untuk mengalah," katanya.
Barangkali yang menjadi sasaran punya cukup kekuatan untuk melawan… dan ada contoh di sektor perbankan, retail bahkan real estate.
Dalam kasus Golunov, kata Gatov, adalah kepala staf Presiden Vladimir Putin – Anton Vaino - yang memerintahkan pembebasannya. Menteri dalam negeri hanya dipaksa untuk menyerah pada jabatan Vaino, tambah Gatov. (al/ii)