Tautan-tautan Akses

Pembalakan Hutan Meningkat di 2019, Ketiga Terbesar Abad Ini


Papan pengumuman dalam Bahasa Portugis "Kawasan Dilindungi" di perbatasan antara tanah adat Menkragnotire dan Cagar Alam Serra do Cachimbo di Altamira, di negara bagian Para, Brazil, 31 Agustus 2019.
Papan pengumuman dalam Bahasa Portugis "Kawasan Dilindungi" di perbatasan antara tanah adat Menkragnotire dan Cagar Alam Serra do Cachimbo di Altamira, di negara bagian Para, Brazil, 31 Agustus 2019.

Lapangan sepak bola setiap 6 detik. Itulah laju pembalakan hutan tropis di dunia tahun lalu, menurut data baru yang dirilis Global Forest Watch, program pemantau hutan.

Data satelit menunjukkan hampir 4 juta hektar hutan lenyap, naik dari jumlah tahun lalu. Angka ini adalah kehilangan terbesar ketiga abad ini.

Namun, beberapa pakar mendapati harapan di antara kabar buruk itu. Sementara hilangnya hutan Brazil meningkat di bawah Presiden sayap kanan Jair Bolosonaro, kebijakan mengekang deforestasi tampaknya berhasil di Indonesia, Kolombia, dan Afrika Barat.

Menurut World Resources Institute (WRI), organisasi penelitian dan advokasi yang mengawasi Global Forest Watch.

Kerusakan hutan tropis adalah pukulan besar bagi keanekaragaman hayati dan bertanggung jawab atas sekitar 8 persen emisi karbon dioksida global.

Karena hutan adalah penyerap besar karbon dioksida, menumbuhkannya kembali akan memainkan peran sangat besar dalam memerangi perubahan iklim.

PBB menargetkan untuk mengakhiri deforestasi pada 2020, "tetapi kita tampaknya menuju ke arah yang salah," ujar Senior Fellow WRI, Frances Seymour.[ka/ft]

XS
SM
MD
LG