Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran besar yang melanda beberapa bangunan di pusat bersejarah ibu kota Peru, Lima, pada Rabu (5/3), yang menjadi hari kedua insiden ini.
Kebakaran terjadi pada Senin (3/3) di sebuah gudang yang beroperasi tanpa izin di sebuah gedung di distrik Barrios Altos, dan kebakaran tersebut kemudian menyebar ke gedung-gedung di sekitarnya, empat di antaranya runtuh, kata dinas pemadam kebakaran dan media lokal.
Dengan hidran air yang tidak memadai menghambat upaya untuk memadamkan api, “kebakaran mungkin berlanjut hingga Minggu (9/3),” kata Carlos Malpica, seorang kepala pemadam kebakaran kota, kepada jurnalis di lokasi kejadian.
Sejumlah keluarga dievakuasi dari rumah-rumah di antara gedung-gedung yang terbakar, banyak di antaranya yang menyelamatkan diri dengan membawa lemari es, kursi, dan kasur.
Tidak ada cedera atau kematian yang dilaporkan, tetapi belasan keluarga mengalami kerugian besar, menurut pejabat kota Mario Casaretto.
“Ada gudang di sekitar kita. Kami berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan rumah-rumah,” warga Zulli Cabanillas, salah satu dari mereka yang harus mengungsi dari rumahnya, mengatakan kepada AFP.
Warga diimbau untuk mengenakan masker karena asap beracun yang terlihat dari jarak beberapa kilometer.
Malpica mengatakan petugas pemadam kebakaran membutuhkan akses ke air sebanyak delapan hingga sepuluh kali lebih banyak daripada yang dapat disediakan oleh hidran yang tersedia.
Tangki tiup dibawa ke lokasi kejadian dan diisi dengan air dari truk-truk tangki, tetapi ini masih belum cukup, katanya.
Bangunan tempat kebakaran dimulai, serta bangunan lain yang terbakar di sekitarnya, semuanya telah diubah menjadi gudang tanpa izin yang diperlukan, menurut pemerintah kota. [ns/ab]
Forum