Amerika Serikat menyembunyikan sebuah program yang sudah berjalan lama, di mana pemerintah mengambil dan membongkar objek terbang tak dikenal (UFO), kata seorang mantan pegawai intelijen Angkatan Udara dalam kesaksiannya di hadapan Kongres AS hari Rabu (26/7). Pentagon membantah klaim-klaim tersebut.
Kesaksian Mayor Purnawirawan David Grusch yang sudah lama ditunggu-tunggu di hadapan subkomite pengawasan DPR itu adalah upaya terbaru Kongres untuk menelisik dunia UAP, alias “fenomena udara yang tak dikenal,” yang merupakan istilah resmi yang digunakan pemerintah AS untuk menyebut UFO.
Walaupun penelitian terhadap pesawat atau objek misterius itu seringkali dikaitkan dengan alien dan “mahluk kecil berwarna hijau,” Partai Demokrat dan Republik mendorng penelitian lebih jauh dalam kaitannya dengan masalah keamanan nasional, karena penampakan yang dilihat oleh para pilot bisa jadi berhubungan dengan musuh-musuh AS.
Grusch mengatakan, pada 2019, ia diminta kepala satgas UAP dari pemerintah untuk mengidentifikasi semua program sangat rahasia yang berhubungan dengan misi satgas itu. Pada saat itu, Grusch tengah diperbantukan ke National Reconannaissance Office, badan yang mengoperasikan satelit mata-mata AS.
“Saya diberitahu selama penugasan resmi saya tentang program pengambilan dan pembongkaran UAP yang jatuh dan sudah berlangsung selama puluhan tahun, yang mana saya tidak diberi akses,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah pemerintah AS memiliki informasi tentang kehidupan di luar planet Bumi, Grusch mengatakan bahwa AS kemungkinan sudah mengetahui aktivitas “non-manusia” sejak tahun 1930-an.
Pentagon sudah membantah klaim-klaim Grusch itu. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Pertahanan Sue Gough mengatakan, para penyelidik belum menemukan “informasi terverifikasi apa pun yang dapat mendukung klaim bahwa terdapat program yang memiliki atau membongkar materi ekstraterestrial
di masa lalu maupun sekarang,” Pernyataan itu tidak menyebut UFO yang tidak dicurigai sebagai objek ekstraterestrial.
Grusch mengatakan, ia menjadi pelapor setelah menemukan hal itu dan telah menghadapi aksi balasan karena mengungkapnya. Ia menolak menjelaskan lebih jauh taktik balasan seperti apa yang dihadapinya, dengan alasan penyelidikan itu masih berlangsung.
“Aksi mereka sungguh brutal dan disayangkan, beberapa taktik yang mereka gunakan untuk menyakiti saya secara profesional maupun pribadi,” ujarnya.
Anggota DPR asal Wisconsin dari Partai Republik, Glenn Grothman, yang memimpin sidang dengar pendapat itu berkelakar di hadapan hadirin yang memenuhi ruang sidang, “Selamat datang di subkomite paling seru di Kongres pekan ini.” Meski demikian, anggota dari kedua partai menanyai Grusch tentang penelitiannya soal UFO dan konsekuensi yang ia hadapi.
“Saya mengerti Anda mengatakan bahwa apa yang kita butuhkan adalah transparansi dan sistem pelaporan, sehingga kita bisa mendapat kejelasan akan apa yang terjadi di luar sana,” kata Jamie Raskin, anggota DPR asal Maryland dari Partai Demokrat.
Beberapa anggota mengkritik Pentagon karena tidak memberikan lebih banyak rincian dalam pengarahan rahasia atau merilis foto-foto yang dapat ditunjukkan ke khalayak. Dalam sidang-sidang sebelumnya, pejabat Pentagon menunjukkan sebuah video yang direkam dari pesawat militer F-18, yang menunjukkan sesuatu berbentuk seperti balon.
Pejabat Pentagon mengatakan Desember lalu bahwa mereka menerima “beberapa ratus” laporan baru semenjak meluncurkan upaya baru untuk menyelidiki laporan UFO.
Pada tahap itu, “kami belum melihat apa-apa, dan kami masih berada di tahap yang sangat awal, yang membuat kami percaya bahwa objek apa pun yang kami lihat memiliki asal-usul yang asing,” kata Ronald Moultrie, wakil menteri pertahanan bidang intelijen dan keamanan. “Sistem tak berizin di wilayah udara kita kami anggap sebagai ancaman keamanan.” [rd/lt]
Forum