Pihak berwenang Perancis mengatakan seorang lelaki yang Jumat lalu diduga menikam dua orang di Paris mengungkapkan bahwa ia menargetkan apa yang dikiranya adalah kantor majalah satiris Charlie Hebdo karena mempublikasikan ulang karikatur yang menampilkan Nabi Muhammad.
Ia tampaknya tidak menyadari bahwa kantor majalah itu sudah pindah menyusul serangan tahun 2015 yang menewaskan 17 orang.
Pelaku serangan itu diidentifikasi sebagai Hassan A, seorang warga Pakistan berusia 18 tahun yang tiba di Perancis tiga tahun lalu sebagai anak di bawah umur tanpa pendamping, kata sumber yang mengetahui tentang penyelidikan itu kepada kantor berita Perancis AFP dengan syarat anonim.
AFP melaporkan bahwa sumber itu mengatakan, penyelidik sedang berupaya membuktikan keaslian rekaman video yang tampaknya untuk memperlihatkan tersangka sedang berbicara mengenai pelaksanaan serangan.
“Kami melihatnya menangis, berteriak-teriak. Ia mengklaim ia terdorong melakukan tindakannya karena penerbitan ulang karikatur,“ kata sumber tersebut.
“Ini seperti manifesto, ia mengumumkan ia akan bertindak,” kata sumber itu seraya menambahkan, “itu bukan merupakan klaim kesetiaan kepada sebuah organisasi”.
Tersangka dilahirkan di kota Mandi Bahauddin, Pakistan. Menurut sumber itu, ia hanya berbicara sedikit bahasa Perancis dan memerlukan penerjemah saat diinterogasi.
Dalam wawancara dengan stasiun TV France 2, Menteri Dalam Negeri Perancis mengatakan, serangan itu “jelas merupakan aksi terorisme Islam.” [lj/uh]