Para pekerja usaha garmen yang menuntut gaji yang lebih tinggi bentrok dengan polisi dan menyerang pabrik-pabrik di kawasan industri di pinggir ibukota Bangladesh.
Para pekerja telah menolak upah minimum 5.300 taka atau $66,25 sebulan, yang merupakan kenaikan 77 persen. Mereka menuntut 8.114 taka atau $100.
Direktur Kepolisian Perindustrian Mustafizur Rahman mengatakan paling sedikit 100 pabrik telah ditutup di daerah Ashulia dan Savar untuk menghindari kekerasan lebih jauh setelah bentrokan mulai Senin pagi (11/11).
Rahman tidak mengungkapkan apakah ada orang yang cedera, tetapi laporan televisi mengatakan sampai 30 orang telah terluka.
Sebuah dewan yang diangkat pemerintah telah menetapkan upah minimum $66,25 pekan lalu, tetapi para pemilik usaha garmen tidak menerimanya. Jumlah tersebut masih yang paling rendah di dunia.
Para pekerja telah menolak upah minimum 5.300 taka atau $66,25 sebulan, yang merupakan kenaikan 77 persen. Mereka menuntut 8.114 taka atau $100.
Direktur Kepolisian Perindustrian Mustafizur Rahman mengatakan paling sedikit 100 pabrik telah ditutup di daerah Ashulia dan Savar untuk menghindari kekerasan lebih jauh setelah bentrokan mulai Senin pagi (11/11).
Rahman tidak mengungkapkan apakah ada orang yang cedera, tetapi laporan televisi mengatakan sampai 30 orang telah terluka.
Sebuah dewan yang diangkat pemerintah telah menetapkan upah minimum $66,25 pekan lalu, tetapi para pemilik usaha garmen tidak menerimanya. Jumlah tersebut masih yang paling rendah di dunia.