Tautan-tautan Akses

Pejabat Kesehatan AS: Kita Punya Sarana untuk Hentikan AIDS


Dr. Anthony Fauci, kepala Lembaga Kesehatan Nasional AS
Dr. Anthony Fauci, kepala Lembaga Kesehatan Nasional AS

Hari Jumat, 1 Desember ini adalah Hari AIDS Sedunia. Dalam hubungan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan kemajuan yang luar biasa dalam membendung penyebaran virus HIV. Dalam laporan terbarunya, UNAIDS, yakni badan PBB untuk penanggulangan AIDS, mengatakan akses pada pengobatan telah meningkat secara signifikan. Tujuan PBB adalah memberantas pandemi ini selambatnya tahun 2030.

Sejak tahun 1980an, ketika AIDS seakan merupakan vonis hukuman mati, Dr. Anthony Fauci, yang kini menjabat kepala Lembaga Kesehatan Nasional AS, telah bekerja untuk menghentikan pandemi ini.

Pakar yang bekerja di Lembaga Kesehatan Nasional Amerika itu mengatakan bahwa sekarang kita punya sarana untuk mencapai tujuan itu.

Dr. Fauci menjelaskan, “Yang saya maksud adalah kita memiliki obat yang sangat efektif, tapi baru-baru ini obat yang telah terbukti selama beberapa tahun terakhir itu, tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, tapi juga untuk menurunkan tingkat virus pada orang yang terinfeksi begitu rendah, di bawah tingkat yang dapat dideteksi, sehingga penderita yang bersangkutan tidak mungkin menularkan virus itu kepada orang lain.”

Terapi obat sekarang disederhanakan, dan banyak orang di negara-negara berkembang memiliki akses pada obat terbaru. Ada juga Truvada, obat yang mencegah penularan HIV terhadap orang yang masih bersih dari virus itu.

UNAIDS melaporkan bahwa lebih dari separuh orang yang hidup dengan HIV mendapat pengobatan, tetapi 16 juta orang lainnya yang terinfeksi virus itu tidak berobat. Banyak di antara mereka tidak tahu bahwa mereka mengidap HIV sehingga mereka menularkannya ke orang lain.

Dr. Fauci menambahkan, “Untuk bisa menghentikan epidemi ini secara berkelanjutan, kita akan sangat terbantu jika ada vaksin HIV.”

Uji coba vaksin HIV di Thailand terbukti efektif hanya sekitar 31 persen.

Bandingkan dengan vaksin campak, yang 99 persen efektif. Bisa kah para ilmuwan mengembangkan vaksin AIDS yang sebaik itu?

“Saya kira kita tidak akan sampai di sana dengan vaksin HIV, tetapi bahkan dengan vaksin yang katakanlah 50 persen, atau paling tinggi 60 persen efektif berikut penerapan kemajuan lainnya yang kita miliki, saya yakin kita bisa membalikkan arah epidemi ini dan menghentikannya,” tukas Dr. Fauci.

Uji coba vaksin lain sedang berlangsung di Afrika Selatan. Hasilnya belum akan diketahui untuk sementara waktu, dan tidak ada cara untuk mengetahui apakah vaksin itu akan cukup baik untuk memberantas AIDS.

Baik Dr. Fauci maupun UNAIDS mengatakan bahwa mengakhiri pandemi ini tergantung pada komunitas global dan seberapa besar upaya dan dana yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan itu. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG