Para demonstran yang menuntut diakhirinya ketidakadilan rasial menyusul kematian seorang laki-laki Afrika Amerika dalam tahanan polisi, turun ke jalan-jalan Washington untuk akhir pekan ketiga berturut-turut.
Di Washington, Kepolisian Metropolitan District of Columbia mengatakan, Kamis (11/6), bahwa “beberapa demonstrasi Amandemen Pertama” telah direncanakan pada Sabtu (13/6) dan Minggu (14/6).
Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu berapa banyak peserta yang akan berunjuk rasa. Mereka mengatakan demonstrasi akar rumput tidak direncanakam oleh penyelenggara utama.
Sejumlah demonstrasi menuntut keadilan dan reformasi sistemik pecah di seluruh AS setelah George Floyd tewas pada 25 Mei. Floyd meninggal setelah polisi berkulit putih, Derek Chauvin, menekan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit, meski dia mengerang karena tak bisa bernapas. Kematiannya adalah satu dari banyak kematian warga kulit hitam Amerika dalam beberapa tahun belakangan pada saat atau setelah berhadapan dengan polisi.
Berbagai demonstrasi dengan cepat menyebar ke kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk London, Paris dan Sydney.
Sabtu pekan lalu (6/6), ribuan orang berdemonstrasi di jalan-jalan Washington menentang kebrutalan polisi, demonstrasi terbesar di ibu kota AS sejak kematian Floyd.
Para pejabat mengatakan banyak jalan di pusat kota Washington, termasuk di sekitar Gedung Putih dan National Mall, akan ditutup secara berkala pada Sabtu (13/6) dan sepanjang Minggu (14/6). [vm/ft]