Tautan-tautan Akses

PBB Tuntut Akses ke Lokasi Serangan di Suriah


Seorang anak laki-laki yang bertahan dari apa yang para aktivis sebut serangan gas menangis di tempat penampungan di dalam masjid di Durma, Damaskus (21/8). (Reuters/Mohamed Abdullah)
Seorang anak laki-laki yang bertahan dari apa yang para aktivis sebut serangan gas menangis di tempat penampungan di dalam masjid di Durma, Damaskus (21/8). (Reuters/Mohamed Abdullah)

Pemerintah Suriah dituduh menggunakan gas beracun dalam serangan artileri dan roket terhadap wilayah pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengatakan badan dunia itu secara resmi minta pemerintah Suriah untuk mengizinkan personel PBB “dengan segera menyelidiki” lokasi dugaan serangan senjata kimia, Rabu, di dekat Damaskus.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui juru bicaranya Kamis (22/8), Ban mengatakan ia berharap akan menerima "tanggapan positif" dari pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad "tanpa penundaan." Sekjen PBB itu mengatakan ia juga meminta Wakil Sekretaris Jenderal Angela Kane mengunjungi Damaskus untuk menindaklanjuti hal itu.

Para pemimpin oposisi dan aktivis Suriah pada Rabu menuduh pemerintah Suriah menggunakan gas beracun dalam serangan artileri dan roket terhadap wilayah pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak. Mereka mengatakan ratusan warga sipil tewas dan merilis gambar video puluhan mayat orang dewasa dan anak-anak tergeletak di tanah tanpa tanda-tanda cedera.

Jumlah mereka yang tewas dan penyebab kematian mereka tidak dapat dikukuhkan secara independen. Pemerintah Assad membantah telah menggunakan senjata kimia dalam pertempuran Rabu itu.
XS
SM
MD
LG