Tautan-tautan Akses

PBB Tunda KTT Iklim Selama Setahun Terkait Pandemi


Logo PBB dalam KTT Aksi Iklim di markas PBB, New York, 23 Septermber 2019.
Logo PBB dalam KTT Aksi Iklim di markas PBB, New York, 23 Septermber 2019.

Beberapa pejabat mengatakan, Kamis (28/5), pandemi virus corona mendorong PBB untuk menunda KTT iklim penting yang dijadwalkan tahun ini di Inggris hingga akhir 2021 mendatang.

Pertemuan tahun ini, yang dikenal sebagai KTT COP26, disebut sebagai KTT perubahan iklim yang paling penting sejak konferensi pada 2015 yang menghasilkan Perjanjian Paris. Ratusan pemimpin dunia diharapkan merespons tekanan publik untuk melakukan aksi iklim global yang lebih tegas dengan berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca lebih cepat.

Badan Iklim PBB itu memutuskan KTT dijadwal ulang pada 1 hingga 12 November 2021. Tanggal tersebut diusulkan oleh pemerintah Inggris. Sementara kota Glasgow, Skotlandia akan tetap menjadi tuan rumah dan juga pertemuan puncak pendahuluan pertama akan berlangsung di Italia.

Pejabat iklim Inggris Alok Sharma menyatakan penundaan itu akan memberi sejumlah negara lebih banyak waktu untuk membangun kembali perekonomian dengan memprioritaskan perubahan iklim.

Para negosiator dari blok negara-negara berkembang juga mendesak sejumlah pemerintah untuk tidak menggunakan pandemi sebagai alasan penundaan rencana iklim yang lebih tegas, tetapi sebaliknya untuk meningkatkan energi terbarukan, kegiatan konservasi dan langkah-langkah peduli lingkungan lainnya sementara roda perekonomian mulai beroperasi kembali.

Para pemimpin Uni Eropa mengusulkan rencana tersebut, Rabu (27/5) untuk menyalurkan dana pemulihan senilai 750 miliar euro untuk pencapaian sejumlah tujuan pembangunan terkait iklim.

"Penundaan COP seharusnya tidak mempengaruhi tekad negara-negara untuk memenuhi komitmen tersebut pada 2020," kata Sonam Wangdi, anggota blok negara berkembang (LDC) dari Bhutan.

KTT COP26 tahun ini seharusnya menjadi tenggat waktu bagi komitmen pemerintah sejumlah negara untuk lebih agresif mengurangi emisi yang diperlukan bagi pencapaian target Perjanjian Paris termasuk membatasi kenaikan suhu global pada 2 derajat Celcius. [mg/pp]

XS
SM
MD
LG