Malala Yousafzai, remaja Pakistan berusia 15 tahun, dijadikan sasaran penembakan oleh kelompok pemberontak karena menggalakkan hak perempuan untuk mengenyam pendidikan sekolah dan menyatakan menentang kelompok militan secara terbuka.
Namun, sementara dunia merayakan hari Malala, Sabtu (10/11), laporan kantor berita Perancis mengatakan kekhawatiran terkait keamanan di Mingora, tempat asal Malala, telah menyebabkan teman-teman sekelas Malala tidak bisa memperingatinya secara terbuka.
Malala tengah menjalani perawatan dan pemulihan di sebuah rumah sakit di Inggris, dimana dokter mengatakan ia diperkirakan akan sembuh seperti sediakala.
Mantan perdana menteri Inggris Gordon Brown berada di Pakistan Sabtu (10/11) untuk menyerahkan sebuah petisi dengan satu juta tanda tangan yang menyerukan agar Pakistan mengupayakan pendidikan jadi kenyataan bagi semua anak-anak Pakistan. Brown direncanakan akan menyerahkan petisi tersebut kepada Presiden Asif Zardari.
Namun, sementara dunia merayakan hari Malala, Sabtu (10/11), laporan kantor berita Perancis mengatakan kekhawatiran terkait keamanan di Mingora, tempat asal Malala, telah menyebabkan teman-teman sekelas Malala tidak bisa memperingatinya secara terbuka.
Malala tengah menjalani perawatan dan pemulihan di sebuah rumah sakit di Inggris, dimana dokter mengatakan ia diperkirakan akan sembuh seperti sediakala.
Mantan perdana menteri Inggris Gordon Brown berada di Pakistan Sabtu (10/11) untuk menyerahkan sebuah petisi dengan satu juta tanda tangan yang menyerukan agar Pakistan mengupayakan pendidikan jadi kenyataan bagi semua anak-anak Pakistan. Brown direncanakan akan menyerahkan petisi tersebut kepada Presiden Asif Zardari.