Tautan-tautan Akses

PBB Salurkan Lebih Banyak Bantuan ke Kota-kota Terkepung di Suriah


Foto dari International Committee of the Red Cross, yang bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) dan PBB, menunjukkan konvoi yang membawa makanan, peralatan obat-obatan, selimut dan barang-barang lainnya yang dikirik ke Madaya, Suriah, Senin, 11 Januari 2016.
Foto dari International Committee of the Red Cross, yang bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) dan PBB, menunjukkan konvoi yang membawa makanan, peralatan obat-obatan, selimut dan barang-barang lainnya yang dikirik ke Madaya, Suriah, Senin, 11 Januari 2016.

PBB mengatakan, pihaknya memperkirakan badan-badan bantuan akan menyalurkan lebih banyak bantuan minggu ini kepada puluhan ribu penduduk yang kelaparan di Madaya dan kota-kata lain yang dikepung di Suriah.

Palang Merah Internasional dan beberapa badan PBB mengirim bantuan pertamanya sebanyak 47 truk yang mengantarkan makanan dan obat-obatan hari Senin, untuk 40.000 penduduk Madaya, yang dikepung oleh pasukan pro-pemerintah.

Dalam operasi yang sama, bantuan internasional juga membawa bantuan untuk 20.000 orang di kota-kota Suriah utara, Fouaa dan Kfarya di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak. PBB mengatakan, berencana mengirim bantuan lebih banyak pekan ini ke-3 tempat itu dan ke kota yang dikepung, Zabadani, dekat Madaya.

Juru bicara Kantor Koordinasi Masalah Kemanusiaan PBB, Jens Laerke mengatakan, 4,5 juta orang hidup di tempat-tempat yang sulit dijangkau di Suriah.

"Hampir 400.000 orang di Suriah terjebak di daerah-daerah yang dikepung oleh berbagai pihak dalam konflik ini. Pengepungan dan derita kelaparan sebagai metode perang telah menjadi rutin dan sistematis, yang sepenuhnya mengabaikan kehidupan warga sipil," kata Laerke.

Wakil Badan Pengungsi PBB di Suriah, Sajjid Malik melawat bersama utusan pertama ke Madaya. Melalui telepon dari Damaskus, ia menggambarkan kengeriannya ketika melihat begitu banyak orang kelaparan yang berjuang untuk bertahan hidup dalam suhu yang sangat dingin.

Malik mengatakan, "Orang-orang di sekitar kami menggigil dan lemah. Kita bisa melihat kalau mereka kekurangan gizi, tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja dan pemuda yang mengeliling truk-truk yang sedang membongkar bantuan pangan. Kebanyakan dari mereka tidak makan roti, nasi, sayuran atau buah-buahan selama berbulan-bulan."

Malik menyerukan agar pengepungan di Madaya dan tempat-tempat lain yang sulit dijangkau di Suriah, dihentikan. Ia mengatakan, sangat penting bagi badan-badan kemanusiaan untuk memiliki akses ke masyarakat sehingga bantuan dapat disalurkan secara teratur dan tidak hanya satu kali dalam beberapa bulan.

Tanpa dukungan berkelanjutan katanya, operasi kemanusiaan untuk Madaya hanya bersifat sementara, karena dalam hitungan hari orang akan mulai kehabisan makanan dan obat-obatan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG