Panel perubahan iklim PBB itu mengatakan pemanasan global kini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari secara permanen, tetapi masih dapat diambil beberapa langkah untuk mencegah dampak terburuk.
Ketua Panel Antar-Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), Hoesung Lee mengatakan, “Pertama, laporan ini memberi tahu bahwa tidak dapat disangkal lagi kalau aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim dan menimbulkan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering dan lebih parah. Kedua, laporan ini menunjukkan bahwa perubahan iklim mempengaruhi setiap wilayah di planet kita. Dan terakhir, laporan ini menjelaskan bahwa pengurangan karbon dioksida dan emisi gas rumah kaca lainnya secara cepat, berkelanjutan dan kukuh akan diperlukan untuk membatasi pemanasan global.”
IPCC memperingatkan bahwa dalam 20 tahun, dunia mungkin akan mencapai atau bahkan melampaui ambang batas pemanasan 1,5 derajat Celsius yang akan memicu cairnya gletser, naiknya permukaan laut, serta banjir dan kekeringan yang menghancurkan.
Salah seorang ketua Working Group IPCC, Dr. Valerie Masson-Delmotte mengatakan, “Laporan ini menunjukkan bahwa dalam semua skenario yang dikaji, pemanasan global dalam dua dekade mendatang akan mencapai atau melebihi 1,5 derajat Celsius. Namun, jika emisi berhasil dikurangi dengan cepat, dan jika pada skala global mencapai nol bersih pada tahun 2050 maka suhu akan mendekati 1,5 derajat Celsius pada pertengahan abad ini dan turun ke tingkat yang lebih rendah pada akhir abad nanti.”
Namun, IPCC juga mengatakan bahwa dunia dapat mengurangi dampak pemanasan global jika segera beralih dari penggunaan bahan bakar fosil, sumber emisi karbon, yang telah menyebabkan apa yang disebut sebagai efek gas rumah kaca.
Laporan IPCC, yang mengkaji lebih dari 14.000 dokumen sains dan disetujui oleh 195 negara, akan menjadi fokus dalam KTT Iklim di Glasgow bulan November nanti, yang ditujukan untuk merancang strategi global guna mengatasi perubahan iklim. [em/jm]