Akhir tahun lalu, PBB berjanji untuk meningkatkan usaha memerangi wabah kolera yang tanpa sengaja dibawa pasukan penjaga perdamaian ke sana. Namun hingga saat ini, hanya sebagian kecil dari 400 juta dolar dana yang diperlukan yang telah terkumpul. Padahal, dana tersebut sangat diperlukan dalam dua tahun ke depan.
Menurut surat dari Sekjen PBB baru Antonio Guterres, sumbangan sukarela yang telah diterima hingga sejauh ini berjumlah hanya dua persen dari total dana yang dibutuhkan, atau sekitar 8 juta dolar.
Surat dari Guterres mengatakan hingga 8 Februari, lima negara anggota: Cili, Perancis, India, Liechtenstein dan South Korea, secara bersama menjanjikan bantuan hingga 2 juta dolar. Di luar jumlah itu, Jepang menjanjikan bantuan 2, 6 juta dolar sementara Kanada hampir 6 juta dolar.
Surat dari Guterres itu meminta semua negara anggota PBB memberi tahu dirinya sebelum tanggal 6 Maret bila memang bermaksud membantu mendanai usaha PBB itu.
Amerika Serikat sendiri sejauh ini telah menyatakan berkomitmen untuk membantu Haiti dalam usaha pemulihan dan rekonstruksi pasca gempa tahun 2010 dengan menjanjikan dana 2,9 milar dolar. Tidak jelas apakah ada sebagian dari dana itu dialokasikan untuk memerangi kolera.
Pasukan penjaga perdamaian yang dipindahkan dari Nepal ke Haiti diyakini menjadi penyebab munculnya wabah kolera di Haiti. Lebih dari 780 ribu warga Haiti didiagnosa terkena penyakit menular ini, dengan sedikitnya 9.000 di antara mereka telah meninggal dunia. [ab/as]