Penyidik khusus PBB bagi isu penyiksaan, Juan Mendez, mengatakan, telah sering menyatakan keprihatinannya tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan kepada pemerintah Suriah. Tetapi, menurutnya, keluhannya tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa, sementara pemukulan, penembakan dan berbagai kekerasan terhadap demonstran terus meningkat.
Menurut Mendez, Suriah harus diseret ke Mahkamah Kejahatan Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya. Tambah Mendez, hanya Dewan Keamanan PBB yang dapat melakukan ini. Tetapi, dalam menekan pemerintah Suriah berkenaan dengan hal ini, Rusia dan Tiongkok telah menggunakan hak veto mereka sebagai anggota tetap Dewan Keamanan.
Mendez mengatakan, "Saya pikir, mereka sesungguhnya memiliki tanggungjawab politik, bahkan tanggungjawab hukum untuk mengizinkan Dewan Keamanan menjalankan fungsinya dalam melindungi perdamaian dan keamanan bangsa-bangsa, yang mencakup, tentu saja, perlindungan terhadap penduduk sipil dari berbagai pelanggaran serius."
Kantor berita resmi Suriah, SANA, hari Selasa mengutip Presiden Bashar al-Assad yang mengatakan, rakyat Suriah berketetapan untuk melaksanakan reformasi dan memerangi "terorisme dukungan negara asing," yang dituduh pemerintah Suriah telah mengacau selama hampir setahun ini.
Mendez menambahkan bahwa penuntutan dan penghukuman terhadap oknum-oknum yang melakukan tindak kejahatan itu memberikan dampak pencegahan. Ia memberitahu VOA, ancaman untuk diadili telah menakutkan banyak pemerintahan.
Imbuh Mendez, "Misalnya, saya pikir, selama beberapa tahun, di Pantai Gading, terdapat situasi yang benar-benar dapat berkembang menjadi lebih buruk menuju suatu genosida. Kemungkinan untuk menggugat orang-orang yang menyebarkan kebencian tampaknya memperkuat pemerintahan Presiden Gbagbo pada tahun 2004."
Menurut Mendez, sebagian alasan mengapa konflik di Darfur tidak menjadi apa yang disebutnya genosida ganda adalah karena surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Internasional terhadap presiden Sudan, Omar Al-Bashir.
