Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat hari Senin menyetujui resolusi untuk membantu pemberontak Kolombia kembali ke kehidupan sipil menyusul perjajian damai yang menghentikan perang gerilya 52 tahun di negeri itu. Konflik itu menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan lebih dari 7 juta mengungsi.
Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang dibentuk tahun 1964 sebagai sayap bersenjata dari Partai Komunis setempat, mulai meletakkan senjata mereka tanggal 27 Juni. Itulah perjanjian damai bersejarah yang dicapai pemberontak dengan pemerintah Kolombia. Presiden Manuel Santos menerima Hadiah Nobel Perdamaian Tahun 2016 atas upayanya mencapai perjanjian tersebut.
Resolusi tadi membentuk Misi Verifikasi PBB di Kolombia yang akan memulai tugasnya apabila misi PBB sekarang mengawasi gencatan senjata dan perlucutan senjata berakhir tanggal 17 September. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mempunyai waktu 45 hari untuk membuat rekomendasi tentang ranah tugas Misi Verifikasi itu. [ps/al]