Paus Fransiskus menyatakan bahwa Internet adalah "karunia dari Tuhan," dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (23/1) oleh Vatikan untuk menandai peringatan Hari Komunikasi Sedunia dari Gereja Katolik.
Paus mengatakan Internet "menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk pertemuan dan solidaritas" dan itu adalah "sesuatu yang sangat baik."
Meski demikian, dunia media sosial digital yang berkecepatan tinggi memerlukan suntikan ketenangan, refleksi dan kehalusan jika ingin menjadi "jaringan tidak hanya informasi tapi orang-orang," ujar Paus.
Paus Fransiskus juta mengatakan bahwa meski umat Katolik harus merayakan dan membela ide-de dan tradisi mereka, mereka seharusnya tidak pernah bersikap sombong dan mengklaim kebenaran yang sah dan absolut.
Ia kembali mengecam kesenjangan yang keterlaluan antara si kaya dan si miskin, dengan mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang lumrah melihat tuna wisma tidur di pinggir jalan toko yang mewah dan bermandikan cahaya.
Paus menyatakan media dan Internet dapat menyatukan orang, namun komunikasi digital seringkali menghalangi mereka untuk betul-betul saling mengenal.
"Kecepatan informasi dikomunikasikan melebihi kapasitas kita untuk melakukan refleksi dan penilaian, dan hal ini tidak mengarah pada ekspresi pribadi yang lebih seimbang dan pantas," ujarnya dalam pernyataan sepanjang 1.200 kata.
Media modern dapat membantu "mengembangkan pengetahuan atau membuat kita kehilangan integritas."
Ia meminta orang-orang untuk lebih "bersahabat" dalam lingkungan digital dengan tidak hanya saling bertoleransi namun juga mendengarkan dan mencoba memahami pandangan orang lain.
"Kita perlu, misalnya, memulihkan rasa kesadaran dan ketenangan. Kita perlu waktu dan kemampuan untuk diam dan mendengarkan," ujarnya. (VOA/Reuters)
Paus mengatakan Internet "menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk pertemuan dan solidaritas" dan itu adalah "sesuatu yang sangat baik."
Meski demikian, dunia media sosial digital yang berkecepatan tinggi memerlukan suntikan ketenangan, refleksi dan kehalusan jika ingin menjadi "jaringan tidak hanya informasi tapi orang-orang," ujar Paus.
Paus Fransiskus juta mengatakan bahwa meski umat Katolik harus merayakan dan membela ide-de dan tradisi mereka, mereka seharusnya tidak pernah bersikap sombong dan mengklaim kebenaran yang sah dan absolut.
Ia kembali mengecam kesenjangan yang keterlaluan antara si kaya dan si miskin, dengan mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang lumrah melihat tuna wisma tidur di pinggir jalan toko yang mewah dan bermandikan cahaya.
Paus menyatakan media dan Internet dapat menyatukan orang, namun komunikasi digital seringkali menghalangi mereka untuk betul-betul saling mengenal.
"Kecepatan informasi dikomunikasikan melebihi kapasitas kita untuk melakukan refleksi dan penilaian, dan hal ini tidak mengarah pada ekspresi pribadi yang lebih seimbang dan pantas," ujarnya dalam pernyataan sepanjang 1.200 kata.
Media modern dapat membantu "mengembangkan pengetahuan atau membuat kita kehilangan integritas."
Ia meminta orang-orang untuk lebih "bersahabat" dalam lingkungan digital dengan tidak hanya saling bertoleransi namun juga mendengarkan dan mencoba memahami pandangan orang lain.
"Kita perlu, misalnya, memulihkan rasa kesadaran dan ketenangan. Kita perlu waktu dan kemampuan untuk diam dan mendengarkan," ujarnya. (VOA/Reuters)