Ribuan warga Meksiko berkumpul di lapangan olah raga di Chiapas, negara bagian miskin guna menghadiri misa di udara terbuka yang dipimpin Paus Fransiskus. Misa ini diselenggarakan dalam bahasa penduduk asli, Chol, Tzotzil dan Tzeltal. Paus tiba dengan pesawat di San Crisbotal de las Casas, sebuah pusat budaya penduduk asli Maya.
Paus Fransiskus minta pengampunan dari penduduk asli hari Senin (15/2) karena pengucilan yang mereka derita.
“Acap kali, secara sistematis dan terorganisir, rakyat kalian menderita akibat kesalahpahaman dan pengucilan dari masyarakat,” kata Paus.
“Ada yang menganggap nilai, budaya dan tradisi Anda sebagai terbelakang. Lainnya, karena haus kekuasaan, uang, dan tren pasar, telah mencuri tanah Anda atau mencemarinya.”
Selama misa berlangsung, Fransiskus menerbitkan sebuah dekrit yang mengijinkan bahasa penduduk asli dipergunakan untuk penyelenggaraan misa Katolik.
Dia juga memperingatkan bahwa Bumi kini menghadapi krisis lingkungan terbesar dalam sejarah dunia.
San Cristobal adalah tempat tinggal dua pembela penduduk asli paling terkenal dalam sejarah Meksiko: Uskup Bartholome de las Casas pada abad ke 16 dan Samuel Ruiz yang meninggal pada 2011.
Dari San Cristobal, Paus akan mengunjungi Morelia, ibukota negara bagian Michoacan di bagian barat di mana para petani pada tahun 2013 mengangkat senjata untuk melawan apa yang disebut kartel narkoba Knights Templar.
Hari Minggu, Paus mengadakan Misa di lapangan terbuka bagi sekitar 300.000 penganut Katolik di Ecatepec, di pinggiran Mexico City.
Paus menyuarakan penentangannya terhadap perdagangan narkoba dan kekerasan terkait; tema utama dari kunjungannya selama lima hari di Meksiko. [vm/jm]