Paus Fransiskus menuntaskan lawatannya di Kolombia dengan acara yang sangat pribadi hari Minggu (10/9) untuk menghormati Santo Petrus Claver, yang melayani ratusan ribu budak Afrika yang tiba di pelabuhan Cartagena untuk dijual pada masa penjajahan Spanyol.
Namun, kunjungan Fransiskus ke Cartagena diawali insiden ketika kepalanya terbentur mobil kepausan ketika mobil itu berhenti mendadak di tengah kerumunan simpatisan. Paus sempat kehilangan keseimbangan, mata kirinya memar dan luka di alisnya meneteskan darah ke jubah putihnya.
Luka itu dengan cepat diperban dan Fransiskus melanjutkan semua acara. Ia mengunjungi gereja St. Peter Claver, di mana ia memuji misionaris abad ke-17 itu karena mengakui martabat budak. Fransiskus, yang dikenal dengan gayanya yang sederhana, mengatakan Claver adalah orang yang "sederhana dan sangat baik mendekati sifat kepahlawanan."
Dalam doa hari Minggu di depan gereja Claver, Fransiskus mengatakan, warisan pendeta Spanyol itu seharusnya menjadi teladan bagi Gereja Katolik saat ini untuk "mengangkat martabat semua saudara kita, terutama orang miskin dan masyarakat yang terpinggirkan, orang-orang yang ditinggalkan, imigran dan orang-orang yang menderita kekerasan dan perdagangan manusia.'' [ka/ii]