Tautan-tautan Akses

Paus Akhiri Lawatan ke Timur Tengah


Paus Fransiskus (kiri) bertemu Presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem hari Senin (26/5).
Paus Fransiskus (kiri) bertemu Presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem hari Senin (26/5).

Paus Fransiskus mengakhiri kunjungan tiga hari ke Timur Tengah dengan bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres, Senin (26/5).

Paus Fransiskus mengakhiri lawatannya ke Timur Tengah dengan serangkaian pertemuan dengan pemimpin-pemimpin agama dan politik di Israel.

Paus Fransiskus bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres, di Yerusalem. Netanyahu menyampaikan kepada Sri Paus mengapa ia meyakini Israel perlu membangun tembok pemisah di sekeliling kota Betlehem di Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel itu mengatakan bahwa pada waktu fitnah dan teror terhadap Israel berakhir, tembok tersebut tidak akan diperlukan lagi. Paus Fransiskus singgah dan berdoa di tembok itu hari Minggu.

Peres berterimakasih kepada Sri Paus karena telah berupaya memulai kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang macet. Paus Fransiskus mengundang Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk berkunjung ke Vatikan pada bulan Juni, guna berdoa bagi perdamaian. Kedua pemimpin itu menyambut undangannya.

Pada hari terakhir dari lawatannya ke Timur Tengah, Paus Fransiskus berdoa dan meletakkan karangan bunga di Museum Yad Vashem, Yerusalem guna menghormati 6 juta orang Yahudi yang tewas dibunuh selama tragedi Holocaust.

Paus juga meletakkan karangan bunga di atas makam pendiri negara modern Israel, Theodor Herzl. Dia juga bertemu dengan 2 pemimpin agama atau rabi Yerusalem.

Sebelumnya, hari Senin, Paus bertemu dengan ulama tinggi Islam di Yerusalem, Sheikh Mohammad Hussein dan mengunjungi Kubah Batu di komplek masjid al-Aqsa, tempat suci ketiga bagi umat Islam, yang diyakini sebagai tempat naiknya Nabi Muhammad ke surga. Kompleks masjid di sana dibangun di atas lokasi paling suci umat Yahudi, di mana sinagog pertama dan kedua Yahudi diyakini pernah berdiri di sana.

Ketika berbicara di tempat itu, Paus mengatakan, kunjungannya ke tanah suci tidak akan lengkap, tanpa mengadakan pertemuan dengan masyarakat Muslim.

“Teman-teman terkasih, dari tempat suci ini, saya berjanji dengan setulus hati kepada semua orang dan komunitas yang menghormati Nabi Ibrahim, hendaknya kita saling menghormati dan mencintai sebagai sesama saudara. Dan hendaknya kita juga memahami penderitaan orang lain,” kata Paus menyampaikan harapannya.

Paus kemudian berdoa di Dinding Ratapan.

Rabbi dari Dinding Barat, Shmuel Rabinovitch mengatakan, sudah terlalu lama, agama menjadi sumber perpecahan. Dia mengatakan, dari tempat ini, yang suci bagi Anda, bagi saya dan bagi jutaan orang di seluruh dunia, saya menyerukan kepada orang dari semua agama agar memerangi kebencian dan anti-Semitisme.

Pada Minggu malam, Paus Fransiskus bertemu dengan kepala Gereja Orthodox Yunani, Bartholomew, di Gereja Makam Kudus, tempat yang diyakini banyak orang, Yesus Kristus disalibkan dan dimakamkan.

Paus mengatakan, berdiri sebagai peziarah di tempat-tempat suci ini, kita ingat kepada seluruh Timur Tengah dalam doa-doa kita, yang sering dilanda kekerasan dan konflik. Dan ia mengatakan, kita juga tidak melupakan, banyak orang di dunia yang masih menderita karena perang, kemiskinan, kelaparan dan penganiayaan.

Kedua pemimpin agama itu kemudian berpelukan. Pertemuan ini menandai pertemuan serupa antara pendahulu mereka 50 tahun lalu, yang mecanangkan upaya rekonsiliasi setelah terjadi konflik selama berabad-abad antara kedua gereja ini.
XS
SM
MD
LG