Jurubicara Misi Uni Afrika, Paddy Ankunda hari Jumat mengatakan pasukan Uni Afrika dan Somalia menyeberang ke Afgoye Jumat pagi, dan bahwa sebagian besar kota itu kini di bawah kendali mereka, sementara beberapa pertempuran dengan militan al-Shabab masih terjadi.
Perebutan Afgoye merupakan kemajuan besar bagi tentara Uni Afrika dan Somalia, yang mencapai kemajuan besar dari al-Shabab dalam setahun ini. Lebih dari 300 ribu warga Somalia yang terlantar tinggal di sekitar Afgoye, tetapi pemberontak Islamis memblokir kiriman bantuan kemanusiaan bagi mereka.
Al-Shabab menguasai koridor Afgoye selama bertahun-tahun dalam kampanyenya untuk menggulingkan pemerintah transisi Somalia yang didukung PBB dan menerapkan hukum Islam yang ketat. Kelompok itu pernah menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah, tetapi terus kalah dalam 18 bulan terakhir dari pasukan Uni Afrika, Somalia, Kenya dan Ethiopia.
Misi PBB di Somalia menggambarkan serangan itu sebagai "operasi yang direncanakan secara hati-hati" di mana tentara mengambil segala tindakan agar tidak mencederai warga sipil.
Perebutan Afgoye merupakan kemajuan besar bagi tentara Uni Afrika dan Somalia, yang mencapai kemajuan besar dari al-Shabab dalam setahun ini. Lebih dari 300 ribu warga Somalia yang terlantar tinggal di sekitar Afgoye, tetapi pemberontak Islamis memblokir kiriman bantuan kemanusiaan bagi mereka.
Al-Shabab menguasai koridor Afgoye selama bertahun-tahun dalam kampanyenya untuk menggulingkan pemerintah transisi Somalia yang didukung PBB dan menerapkan hukum Islam yang ketat. Kelompok itu pernah menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah, tetapi terus kalah dalam 18 bulan terakhir dari pasukan Uni Afrika, Somalia, Kenya dan Ethiopia.
Misi PBB di Somalia menggambarkan serangan itu sebagai "operasi yang direncanakan secara hati-hati" di mana tentara mengambil segala tindakan agar tidak mencederai warga sipil.