Para pejabat setempat dan organisasi Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan, pasukan pemerintah bergerak maju ke sisi selatan dan barat Palmyra.
ISIS merebut kawasan itu Mei 2015 dan memicu kekhawatiran setelah kelompok militan itu menghancurkan reruntuhan bangunan era-Romawi di Situs Warisan Dunia Unesco.
Setelah penghancuran Arch of Triumph (Gerbang Kemenangan) di Palmyra, ketua UNESCO Irina Bokova mengatakan, ISIS takut oleh sejarah dan budaya, namun kelompok militan itu tidak akan bisa menghapus sejarah. [ab/uh]