Aktivis dan media pemerintah Suriah mengatakan pasukan pemerintah hari Senin (28/11) mencapai serangkaian kemenangan atas pejuang oposisi di bagian timur Aleppo, sebagai bagian dari strategi untuk memecah kota yang dikuasai pemberontak.
Aleppo telah menjadi fokus utama dalam usaha militer Suriah yang didukung serangan udara Rusia. Situasi di sana telah menimbulkan kekhawatiran internasional, karena sekitar 250.000 warga sipil yang terperangkap oleh pengepungan pemerintah memerlukan makanan dan bantuan medis.
Di Washington, Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan "kemarahan yang mendalam" atas pemboman terbaru terhadap Aleppo, dan menuduh Rusia bertanggung jawab.
"Apa yang terus kami tegaskan adalah bahwa Rusia memikul tanggung jawab utama atas apa yang dilakukan rezim Suriah dan melakukan tindakan penghancuran infrastruktur sipil, dan korban warga sipil termasuk rumah-rumah sakit di dan sekitar Aleppo," kata juru bicara John Kirby, Senin.
Kirby mengatakan upaya diplomatik multilateral masih berlangsung di Jenewa untuk membahas cara-cara untuk menghentikan permusuhan.
Kantor berita pemerintah Syria SANA mengutip sumber militer yang mengatakan tentara telah merebut kembali distrik Sakhour dan melumpuhkan ranjau-ranjau dan ditinggalkan oleh "teroris", istilah yang digunakan oleh pemerintah untuk siapapun yang menentang Presiden Bashar al-Assad. [sp/isa]