Tentara Irak mengatakan hari Rabu (8/3) telah merebut kembali penjara di luar Mosul yang dikuasai oleh ISIS dan dilaporkan telah digunakan untuk melakukan ratusan eksekusi.
Pengamanan penjara itu adalah bagian dari misi untuk merebut kembali Mosul barat yang dimulai bulan lalu. Bagian timur kota itu telah direbut sebelum misi di bagian barat Mosul dimulai.
Kelompok aktivis Human Rights Watch mengatakan penjara Badush digunakan militan ISIS untuk mengeksekusi sampai 600 orang dan menampung perempuan Yazidi yang diculik.
Berita mengenai direbutnya penjara itu muncul sehari setelah militer Irak merebut kembali gedung-gedung utama pemerintah di Mosul dari militan ISIS. Jembatan-jembatan yang menghubungkan dua sisi kota itu rusak berat atau hancur.
Militer Irak mengatakan sekarang mereka menguasai sisi barat kedua jembatan itu, sehingga meningkatkan kemungkinan kedua jembatan itu bisa digunakan untuk memindahkan pasukan dan perbekalan dengan lebih lancar.
Militer Irak hari Rabu juga mengumumkan telah merebut kembali jalan menuju arah barat Mosul, sehingga mengisolasi Mosul barat dari kota Tal Afar yang bergejolak.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan bom mobil di Baghdad, Ibukota Irak selama beberapa minggu yang lalu setelah kehilangan kontrol atas Mosul timur dan terus terdesak di bagian barat.
Kelompok ekstremis itu masuk ke Mosul pada pertengahan tahun 2014 dan menguasai sebagian besar daerah di Irak utara dan barat serta Suriah timur.
Kemenangan tentara Irak baru-baru ini menjadi pukulan berat bagi kelompok ekstremis ISIS yang pernah menguasai sepertiga wilayah Irak. [my/ds]