Para eksekutif Renault-Nissan akan berusaha dalam minggu depan ini untuk melindungi operasi gabungan mereka dari perebutan kekuasaan, menyusul penangkapan pemimpin aliansi itu Carlos Ghosn yang mengejutkan dengan tuduhan melanggar hukum keuangan.
Para eksekutif dari kedua produsen mobil itu dan mitra ketiga Mitsubishi akan menghadiri pertemuan komite operasi di Amsterdam pekan depan yang telah direncanakan sebelum penahanan Ghosn pada 19 November di Jepang, tegas perusahaan-perusahaan itu.
"Tidak ada perubahan dalam hubungan aliansi kami," kata seorang juru bicara Mitsubishi.
Walaupun Nissan dan Renault, pemilik 43,4 persen saham, telah berjanji akan mempertahankan kemitraan, CEO produsen mobil Jepang itu Hiroto Saikawa juga menegaskan dia ingin mengakhiri kontrol perusahaan Perancis dalam aliansi, saat ia bergerak cepat untuk menggulingkan Ghosn sebagai pemimpin perusahaan.
Ghosn, 64 tahun, dan tersangka lainnya Greg Kelly, yang juga direktur Nissan, sama-sama membantah tuduhan bahwa mereka melaporkan kompensasi Ghosn yang lebih kecil, salah dalam menggambarkan investasi Nissan dan menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi, menurut laporan kantor berita Jepang NHK.
Renault menahan diri untuk memberhentikan Ghosn sebagai pemimpin perusahaan dan CEO, seraya menuntut agar Nissan memberi mereka hasil investigasi internal selama berbulan-bulan yang berujung pada penangkapannya. Tugas Ghosn telah didelegasikan kepada komandan kedua Thierry Bollore dan direktur dewan Philippe Lagayette. [as]