Para pendukung Partai Golden Dawn atau Fajar Keemasan meneriakkan “Yunani milik warga Yunani” ketika ketua partai itu, Nikolaos Michaloliakos berjalan penuh kemenangan melewati jalan-jalan di Athena.
Seorang wartawan yang mengikuti kerumunan itu menanyakan kebijakan pertama apa yang akan dilaksanakan partai itu. Michaloliakos menjawab, “Semua imigran gelap harus keluar dari negeri kami.”
Partai Golden Dawn memenangkan tujuh persen suara dan 21 kursi parlemen dalam pemilu hari Minggu.
Tetapi, Thanasis Kourkoulas dari kelompok”Basmi Rasisme” menyerukan agar partai itu dilarang.
“Ini pertama kalinya sebuah kelompok neo-Nazi duduk dalam parlemen Yunani sejak 1974 ketika pemerintahan militer berakhir kekuasaannya di sini,” ujarnya.
Bersamaan dengan kemunduran ekonomi, Yunani menghadapi apa yang disebut PBB krisis pengungsi. Banyak pendukung kelompok sayap kanan mengaitkan kedua masalah itu.
Setiap Sabtu, mulai subuh, para pencari suaka berkerumun di pusat pemrosesan migran di Athena. Pengajuan suaka di Yunani mencapai puluhan ribu.
Tahun lalu VOA bertemu Hafeez, pencari suaka dari Afghanistan, yang seperti banyak imigran lainnya, menjadi sasaran gerombolan sayap kanan di Athena.
Ia mengatakan mereka tidak mengatakan apapun, tetapi memukuli seluruh tubuhnya.
Partai Golden Dawn menyerukan pemasangan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan Turki, dari mana kebanyakan migran memasuki Yunani. Di Athena poster-poster kampanye partai itu berbunyi “bersihkan Athena” dan “Hilangkan semua kotoran.”
Analis masalah Yunani Michael Arghyrou dari Universitas Cardiff mengatakan keberhasilan Partai Golden Dawn mungkin berasal dari kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya.
“Orang-orang sayap kanan dalam partai konservatif ingin menyatakan protes, jadi hasil pemilu itu merupakan sebuah bentuk protes. Tetapi, isu imigrasi di Yunani sudah mencapai titik yang sangat rawan,” paparnya.
Golden Dawn menyangkal partainya beraliran neo-Nazi dan menuduh media Yunani dan asing telah memburuk-burukkan agenda partai yang nasionalis sifatnya.
Seorang wartawan yang mengikuti kerumunan itu menanyakan kebijakan pertama apa yang akan dilaksanakan partai itu. Michaloliakos menjawab, “Semua imigran gelap harus keluar dari negeri kami.”
Partai Golden Dawn memenangkan tujuh persen suara dan 21 kursi parlemen dalam pemilu hari Minggu.
Tetapi, Thanasis Kourkoulas dari kelompok”Basmi Rasisme” menyerukan agar partai itu dilarang.
“Ini pertama kalinya sebuah kelompok neo-Nazi duduk dalam parlemen Yunani sejak 1974 ketika pemerintahan militer berakhir kekuasaannya di sini,” ujarnya.
Bersamaan dengan kemunduran ekonomi, Yunani menghadapi apa yang disebut PBB krisis pengungsi. Banyak pendukung kelompok sayap kanan mengaitkan kedua masalah itu.
Setiap Sabtu, mulai subuh, para pencari suaka berkerumun di pusat pemrosesan migran di Athena. Pengajuan suaka di Yunani mencapai puluhan ribu.
Tahun lalu VOA bertemu Hafeez, pencari suaka dari Afghanistan, yang seperti banyak imigran lainnya, menjadi sasaran gerombolan sayap kanan di Athena.
Ia mengatakan mereka tidak mengatakan apapun, tetapi memukuli seluruh tubuhnya.
Partai Golden Dawn menyerukan pemasangan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan Turki, dari mana kebanyakan migran memasuki Yunani. Di Athena poster-poster kampanye partai itu berbunyi “bersihkan Athena” dan “Hilangkan semua kotoran.”
Analis masalah Yunani Michael Arghyrou dari Universitas Cardiff mengatakan keberhasilan Partai Golden Dawn mungkin berasal dari kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya.
“Orang-orang sayap kanan dalam partai konservatif ingin menyatakan protes, jadi hasil pemilu itu merupakan sebuah bentuk protes. Tetapi, isu imigrasi di Yunani sudah mencapai titik yang sangat rawan,” paparnya.
Golden Dawn menyangkal partainya beraliran neo-Nazi dan menuduh media Yunani dan asing telah memburuk-burukkan agenda partai yang nasionalis sifatnya.
