Tautan-tautan Akses

Tokoh Partai Republik Kecam Trump karena Ampuni Mantan Sherif Arizona


Ketua DPR AS Paul Ryan mengatakan tidak setuju dengan keputusan Trump mengampuni mantan Sherif Arizona Joe Arpaio (foto: dok).
Ketua DPR AS Paul Ryan mengatakan tidak setuju dengan keputusan Trump mengampuni mantan Sherif Arizona Joe Arpaio (foto: dok).

Mantan Sherrif Arizona Joe Arpaio mengatakan ia berterima kasih kepada Presiden Donald Trump karena telah memberi pengampunan, tetapi kebijakan itu menarik kecaman dari sejumlah orang di dalam partai presiden sendiri.

“Apakah Sherrif Joe divonis karena melakukan tugasnya?”

Trump mengisyaratkan pemberian pengampunan Joe Arpaio dalam pawai di Arizona hari Selasa (22/8).

“Saya akan membuat prediksi. Saya kira ia akan baik-baik saja. OK?,” tandas Trump.

Arpaio didakwa bulan lalu karena menghina pengadilan. Hakim federal mendapati bahwa tokoh yang menentang imigrasi illegal itu telah menolak mematuhi perintah pengadilan untuk menghentikan patroli lalu lintas guna mengenali imigran illegal.

Ampunan yang diumumkan hari Jum’at (25/8) menarik kecaman dari sejumlah aktivis imigrasi.

“Dengan mengampuni Arpaio, Trump ingin memberitahu kita bahwa ia membela kaum rasis. Bahwa ia membela kelompok supremasi kulit putih. Bahwa ia membela pelanggaran hak-hak warga sipil,” kata Lydia Guzman.

Sejumlah tokoh berpengaruh di Partai Republik menambahkan ketidaksukaan mereka terhadap kebijakan pengampunan itu. Ketua DPR AS Paul Ryan mengatakan ia tidak setuju dengan keputusan itu karena pejabat-pejabat penegak hukum memiliki kewajiban khusus untuk menghormati hak setiap orang di Amerika.

Senator Arizona John McCain mengatakan pemberian pengampunan itu merusak klaim presiden akan menghormati aturan hukum. Seorang penasihat presiden Tom Bossert dalam wawancara di program “This Week” stasiun televisi ABC mengatakan respon negatif yang muncul berlebihan.

“Hampir semua presiden di era moderen berakhir dengan memberikan beberapa pengampunan yang kontroversial. Tetapi saya kira Presiden Trump cukup jelas dengan keputusannya, dan tentu saja saya menilai tidak adil untuk mencirikan Trump sebagai sosok yang tidak peduli dengan penegakan hukum,” tuturnya.

Arpaio adalah pendukung Trump sejak awal kampanye presiden. Trump dan Arpaio sama-sama menilai perlunya kebijakan lebih ketat terhadap imigrasi illegal.

Dalam pernyataan tertulisnya, Gedung Putih mengatakan Arpaio telah mengabdi selama lebih dari 50 tahun dan menilai ia layak mendapat pengampunan presiden. [em]

XS
SM
MD
LG