Gubernur Indiana dari partai Republik mengatakan Presiden Amerika Barack Obama telah beralih ke “ekstrimisme” dengan apa yang disebutnya kebijakan anti-pertumbuhan dan rencana untuk memecah-belah rakyat Amerika bukan menyatukan mereka.
Dalam tanggapan partai Republik hari Selasa atas pidato kenegaraan presiden, gubernur negara bagian Indiana Mitch Daniels mengatakan pemerintahan Obama telah berusaha memikat hati sebagian rakyat Amerika dengan mengecam lainnya.
Ia mengatakan kebijakan presiden mematikan pengembangan energi di dalam negeri dan telah membatalkan rencana untuk apa yang disebutnya “pipa saluran minyak yang sangat baik”, pipa saluran Keystone XL yang diusulkan dari bagian barat Kanada ke Gulf Coast Texas, yang menurut pendukungnya akan mempekerjakan puluhan ribu orang.
Obama tidak mau menyetujui pipa saluran itu melintasi Amerika setidaknya untuk sementara, sementara mengambil kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi polusi dan perubahan iklim.
Daniels juga mengatakan tindakan itu akan menaikkan biaya listrik konsumen dan gagal meningkatkan kesehatan manusia atau menstabilkan suhu dunia, dan menyebutnya kebijakan pro-kemiskinan.
Lebih lanjut dikatakan Daniels, partai Republik menghendaki pendekatan pro-pertumbuhan yang mendukung lapangan pekerjaan sektor swasta yang akan memulihkan kesempatan bagian semua dan meningkatkan pemasukan pemerintah untuk membayar biaya negara.
Selebihnya, Daniels mengatakan bahwa dalam tiga tahun Obama memegang jabatan presiden, “ledakan belanja negara” telah menambah triliunan dolar ke hutang negara. Menurutnya presiden telah menempatkan negara ke jalur yang akan membuat keadaan jauh lebih buruk dalam tahun-tahun mendatang.
Mantan kontestan calon presiden dari partai Republik Herman Cain mengucapkan pidato tanggapan dari gerakan Tea Party yang konservatif yang beroperasi dalam partai Republik. Menurutnya pidato Obama adalah kumpulan gagasan-gagasan kecil dan mengatakan yang dibutuhkan negara adalah reformasi yang lebih menyeluruh. Herman Cain mengecam peningkatan hutang negara dan menyerukan anggaran berimbang dan peraturan pajak yang lebih sederhana dan lebih adil.
Ia mengakhiri pidatonya dengan mengatakan Washington telah lupa apa yang baik bagi rakyat Amerika dan menambahkan bahwa rakyat ingin memperoleh kembali kekuatannya.