Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan jaringan komputer partai-partai politik utama di negara itu telah diretas. Pemerintah mengatakan sistem mereka disusupi oleh “aktor negara yang canggih.”
Para agen keamanan dunia maya Australia percaya pemerintah asing yang tidak disebutkan namanya ada di balik serangan awal bulan ini. Jaringan komputer yang digunakan oleh semua partai utama telah diretas. Penjebolan jaringan komputer itu terungkap ketika berlangsung investigasi peretasan server komputer di Gedung Parlemen di Canberra.
Para pejabat mengatakan tidak ada bukti adanya campur tangan pemilu, tetapi Australia meningkatkan pertahanan dunia maya sebagai tanggapan atas insiden itu. Pemilihan federal dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Mei.
Pada bulan Desember, Canberra secara terbuka menuduh China untuk pertama kalinya mendukung kampanye spionase dunia maya untuk mencuri rahasia komersial Australia.
Pada tahun 2015 dan 2016 terjadi serangan tingkat tinggi terhadap badan cuaca dan statistik pemerintah Australia
Beijing sebelumnya membantah ikut campur tangan dalam urusan dalam negeri Australia.
Menyusul pelanggaran di dunia maya itu awal bulan ini, ada juga spekulasi pers bahwa Korea Utara atau Rusia mungkin terlibat. Para pejabat mengatakan “tidak ada bukti” bahwa informasi telah diakses atau dicuri. [lt]