Kubu konservatif dan Partai Sosial Demokrat Jerman pada Selasa (4/3) mengumumkan rencana untuk menetapkan pendanaan sebesar 500 miliar euro (sekitar Rp8.693 triliun) bagi infrastruktur dan merombak aturan pinjaman dengan tujuan untuk meningkatkan belanja pertahanan secara masif.
Para pemimpin dari kedua partai, yang tengah melakukan negosiasi untuk membentuk koalisi pascapemilu nasional bulan lalu, mengatakan kepada para jurnalis bahwa apa yang terjadi di Amerika Serikat beberapa waktu terakhir ini memberikan tekanan bagi mereka untuk bertindak.
Presiden AS Donald Trump telah membekukan bantuan militer ke Ukraina setelah perselisihan dengan presiden negara itu Volodymyr Zelenskyy pekan lalu.
“Mengingat situasi ancaman yang meningkat, kami menyadari bahwa Eropa, Republik Federal Jerman saat ini harus mengambil upaya besar dengan cepat untuk memperkuat kapabilitas pertahanan negara kita dan benua Eropa,” kata Friedrich Merz, pemimpin dari CDU, kelompok konservatif yang nampaknya akan menjadi Kanselir Jerman selanjutnya.
“Kita mengandalkan AS untuk terus berpegang pada kewajiban aliansi bersama di masa depan. Tetapi kita juga menyadari bahwa sumber daya pertahanan nasional kita dan sekutu kita saat ini harus ditingkatkan secara signifikan,” tambah Merz.
Merz mengatakan bahwa kelompok parlemen dari CDU/CSU dan SPD akan mengirimkan sebuah mosi ke majelis rendah parlemen Bundestag pekan depan untuk mengamendemen konstitusi sehingga belanja pertahanan di atas 1 persen dari output ekonomi akan dikecualikan dari kendali hutang.
“Eropa harus tumbuh dan mampu untuk mempertahankan dirinya sendiri dan kami ingin hal ini berjalan secepat mungkin, selangkah demi selangkah,” kata Merz lagi. [ns/uh]
Forum