Partai Islamis terbesar di Mesir menyatakan kemenangan hari Rabu setelah pejabat komisi pemilu mengatakan partai tersebut memenangkan mayoritas pemilihan babak kedua dalam pemilu legislatif tahap pertama.
Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslim memperoleh bagian terbesar kursi yang disediakan untuk partai-partai dalam pemilu pekan lalu, dengan memenangkan 37 persen suara di Kairo, Iskandariah, dan tujuh provinsi lain, sedangkan saingan terdekatnya, partai Salafist Nour yang ultra konservatif memperoleh 24 persen. Koalisi liberal Mesir meraih tempat ke-3 yang jauh di belakang.
Dua tahap lagi pemilu untuk memperebutkan kursi dalam majelis rendah parlemen yang beranggotakan 498 orang itu akan diadakan dalam minggu-minggu mendatang di 18 provinsi selebihnya. Pemilu untuk kursi majelis tinggi parlemen yang kurang kuat itu akan dimulai akhir Januari dan berakhir bulan Maret.
Hasil pemilu tadi diumumkan beberapa jam setelah Perdana Menteri sementara Kamal el-Ganzhouri mengumumkan kabinet barunya. Seorang mantan pimpinan keamanan daerah, Mohammed Ibrahim, menjadi menteri dalam negeri baru, menggantikan Mansour al-Eissawy. Para aktivis pemuda oposisi telah menyerukan pencopotan Eissawy.
Kementerian keuangan akan dipimpin oleh Mumtaz al-Saeed, yang menghadapi tantangan menstabilkan ekonomi yang terpukul oleh kerusuhan. Beberapa menteri dari kabinet lama akan tetap dalam kabinet.