Para utusan Afrika Barat yang dipimpin mantan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan mereka merasa optimistis setelah perundingan di ibu kota Mali, Bamako, dengan junta militer yang memaksa Presiden Ibrahim Boubacar Keita untuk mengundurkan diri dan membubarkan pemerintah awal pekan ini.
"Wawancara berlangsung lancar," kata Jonathan pada Sabtu malam (22/8), menurut kantor berita AFP.
Para anggota delegasi Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) juga bertemu dengan presiden yang terguling itu dan pemerintah satunya lagi dan para pejabat militer yang ditahan oleh para tentara pemberontak.
"Kami telah bertemu Presiden Keïta, dia dalam keadaan baik," kata Jonathan, menurut AFP.
Para utusan ECOWAS itu bertemu selama sekitar 30 menit dengan para anggota Komite Nasional untuk Penyelamatan Rakyat, termasuk Kolonel Assimi Goita, pemimpin junta.
Seorang juru bicara militer, Ismael Wague, juga mengatakan perundingan "berlangsung sangat baik."
Presiden Komisi ECOWAS, Jean-Claude Kassi Brou, mengatakan perundingan akan dilanjutkan pada hari kedua Minggu (23/8).
Kunjungan para utusan itu dilakukan sehari setelah ribuan orang memadati ibukota Mali untuk menunjukkan dukungan terhadap junta militer. [vm/ft]
Terkait
Paling Populer
1