Ratusan pengungsi Suriah yang diselamatkan oleh kapal pesiar Siprus mendarat hari Jumat (26/9) setelah menolak meninggalkan kapal itu, kecuali kalau mereka di bawa ke Italia untuk mendapatkan suaka.
Ke 345 pengungsi itu, termasuk lebih dari 50 anak-anak di ambil dari tengah laut ketika kapal mereka terombang-ambing di lautan yang bergelombang besar hari Kamis, dan memberikan tanda bahaya.
Kapal pesiar Salamis Filoxenia yang menyelamatkan pengungsi Suriah itu, membawa mereka ke pelabuhan utama Siprus, Limassol, di mana pihak berwenang Siprus mengatakan mereka tidak bisa membawa para pengungsi itu ke Italia, tetapi memberi mereka tempat perlindungan, makanan dan perawatan kesehatan.
Kurang lebih seperlima dari pengungsi tersebut setuju untuk meninggalkan kapal pesiar itu hari Kamis (25/9), tetapi yang lainnya tertahan sampai hari Jumat (26/9). Setelah berbicara dengan polisi dan para petugas lainnya, pengungsi selebihnya meninggalkan kapal tersebut dan dibawa ke fasilitas dekat Ibukota, Nikosia.
Siprus terletak kurang lebih 100 kilometer di sebelah barat Suriah yang dikoyak perang, di Laut Tengah, dan diduga sejumlah besar pengungsi dari konflik Suriah berharap akan pindah ke lokasi yang lebih jauh dari zona perang.