Tautan-tautan Akses

Para Menteri Uni Eropa Berusaha Tetapkan IRGC sebagai Teroris 


Pasukan Korps Pengawal Revolusi Islam saat pelatihan di wilayah Aras, Provinsi Azerbaijan Timur, iran, 17 Oktober 2022. (Foto: IRGC/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)
Pasukan Korps Pengawal Revolusi Islam saat pelatihan di wilayah Aras, Provinsi Azerbaijan Timur, iran, 17 Oktober 2022. (Foto: IRGC/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)

Satu-satunya anggota parlemen Uni Eropa (UE) asal Iran, yang tinggal di Iran sampai dewasa, mengatakan para menteri luar negeri Uni Eropa, sedang berupaya menyelesaikan hambatan untuk menetapkan Korps Pengawal Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) sebagai organisasi teroris.

Blok UE yang beranggotakan 27 negara telah menerapkan sanksi selama bertahun-tahun terhadap pasukan militer utama Iran itu dan personel seniornya sebagai tanggapan atas kegiatan yang dianggap jahat. Namun UE belum sampai pada tahap memasukkan IRGC ke dalam daftar teroris. Pada 2019, Amerika Serikat (AS) menetapkan IRGC sebagai kelompok teroris.

Para anggota parlemen Eropa atau MEP, sangat menyetujui resolusi pada 19 Januari yang mendesak Dewan eksekutif Uni Eropa untuk menambahkan IRGC ke daftar terorisnya.

Parlemen Eropa mengutip tindakan keras Iran terhadap protes damai nasional yang meletus pada September untuk melawan penguasa Islam negara itu dan penyediaan pesawat tak berawak Teheran ke Rusia untuk perangnya di Ukraina.

Namun, kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell mengatakan kepada para wartawan pada 23 Januari bahwa langkah seperti itu tidak dapat diambil tanpa pengadilan dari beberapa negara anggota UE dan mengeluarkan "pernyataan hukum" tentang masalah tersebut.

“Kita kemudian bisa bekerja di tingkat Eropa, tapi harus ada keputusan pengadilan dulu,” katanya.

Darya Safai, anggota parlemen Belgia kelahiran Iran, melarikan diri dari negara asalnya ke Belgia pada usia 25 tahun untuk menghindari persekusi. Dia telah menjadi salah seorang pendukung UE yang paling vokal untuk menambahkan IRGC ke daftar teroris.

Safai mengajukan resolusi ke parlemen Belgia pada Januari untuk mendukung langkah tersebut dan mengatakan kepada VOA bahwa dia mengharapkan komite urusan luar negeri parlemen Belgia akan meninjaunya dalam beberapa bulan mendatang.

Safai membahas prospek kampanyenya itu pada program VOA Flashpoint Iran saat dia mengunjungi Washington untuk berpartisipasi dalam forum yang diselenggarakan oleh Persatuan Nasional untuk Demokrasi di Iran. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG