Laporan-laporan berita di Washington hari Kamis (23/1) mengatakan sebuah panel independen mengeluarkan laporan yang menyerukan diakhirinya program Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk mengumpulkan catatan telepon dari jutaan orang Amerika.
Badan Pengawasan Privasi dan Kebebasan Sipil, yang dibentuk oleh Kongres Amerika sebagai lembaga independen, mengatakan telah menyimpulkan praktik NSA melanggar ketentuan Konstitusi Amerika yang melindungi hak-hak kebebasan berbicara dan melarang setiap “penggeledahan dan penyitaan yang tidak masuk akal.”
Pemerintah tidak segera memberikan komentar atas kesimpulan dewan itu, yang dilaporkan oleh surat kabar New York Times dan Washington Post.
Rekomendasi dewan itu kemungkinan akan memicu babak baru perdebatan mengenai isu-isu privasi dan pengintaian di Amerika, bahkan setelah pengumuman Presiden Barack Obama pekan lalu mengenai pedoman baru yang diperketat untuk pengumpulan data sangat rahasia oleh NSA. Laporan-laporan media mengatakan kesimpulan utama dewan itu merupakan hasil voting 3-2 (3 setuju, 2 menolak) atas laporan yang panjang tersebut.
Presiden Obama mengatakan ia berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Privasi dan Kebebasan bersama kelompok pertimbangan yang dibentuknya, sebelum memutuskan pernyataan penting di depan publik mengenai praktik NSA.
Meskipun Presiden Obama mengatakan ingin menemukan cara untuk mengakhiri pengumpulan file data mengenai panggilan telepon oleh jutaan warga Amerika, Obama menambahkan bahwa ia yakin kemampuan dasar program itu harus tetap dipertahankan.
Obama mengusulkan dihentikannya praktek pengumpulan pembicaraan telepon oleh NSA seperti yang dilakukan sekarang, tetapi mengatakan informasi itu harus disimpan oleh sebuah badan baru yang akan dibentuk pada akhir Maret setelah berkonsultasi dengan Kongres. Ia mengatakan Amerika tidak lagi akan memata-matai percakapan telepon para pemimpin negara dan sekutu asing.
Pandangan para anggota DPR Amerika terbagi, apakah akan terus mengumpulkan data percakapan telepon. Sebagian mengatakan perlu, sementara lainnya berpendapat hal tersebut melanggar konstitusi karena melanggar hak privasi semua warga Amerika.
Ruang lingkup pengawasan elektronik oleh Amerika telah menjadi perhatian umum dalam beberapa bulan belakangan akibat serangkaian pembocoran informasi oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden. Amerika mengatakan Snowden mencuri 1,7 juta dokumen dari gedung NSA di negara bagian Hawaii sebelum melarikan diri dan akhirnya mendapat suaka di Rusia.
Badan Pengawasan Privasi dan Kebebasan Sipil, yang dibentuk oleh Kongres Amerika sebagai lembaga independen, mengatakan telah menyimpulkan praktik NSA melanggar ketentuan Konstitusi Amerika yang melindungi hak-hak kebebasan berbicara dan melarang setiap “penggeledahan dan penyitaan yang tidak masuk akal.”
Pemerintah tidak segera memberikan komentar atas kesimpulan dewan itu, yang dilaporkan oleh surat kabar New York Times dan Washington Post.
Rekomendasi dewan itu kemungkinan akan memicu babak baru perdebatan mengenai isu-isu privasi dan pengintaian di Amerika, bahkan setelah pengumuman Presiden Barack Obama pekan lalu mengenai pedoman baru yang diperketat untuk pengumpulan data sangat rahasia oleh NSA. Laporan-laporan media mengatakan kesimpulan utama dewan itu merupakan hasil voting 3-2 (3 setuju, 2 menolak) atas laporan yang panjang tersebut.
Presiden Obama mengatakan ia berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Privasi dan Kebebasan bersama kelompok pertimbangan yang dibentuknya, sebelum memutuskan pernyataan penting di depan publik mengenai praktik NSA.
Meskipun Presiden Obama mengatakan ingin menemukan cara untuk mengakhiri pengumpulan file data mengenai panggilan telepon oleh jutaan warga Amerika, Obama menambahkan bahwa ia yakin kemampuan dasar program itu harus tetap dipertahankan.
Obama mengusulkan dihentikannya praktek pengumpulan pembicaraan telepon oleh NSA seperti yang dilakukan sekarang, tetapi mengatakan informasi itu harus disimpan oleh sebuah badan baru yang akan dibentuk pada akhir Maret setelah berkonsultasi dengan Kongres. Ia mengatakan Amerika tidak lagi akan memata-matai percakapan telepon para pemimpin negara dan sekutu asing.
Pandangan para anggota DPR Amerika terbagi, apakah akan terus mengumpulkan data percakapan telepon. Sebagian mengatakan perlu, sementara lainnya berpendapat hal tersebut melanggar konstitusi karena melanggar hak privasi semua warga Amerika.
Ruang lingkup pengawasan elektronik oleh Amerika telah menjadi perhatian umum dalam beberapa bulan belakangan akibat serangkaian pembocoran informasi oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden. Amerika mengatakan Snowden mencuri 1,7 juta dokumen dari gedung NSA di negara bagian Hawaii sebelum melarikan diri dan akhirnya mendapat suaka di Rusia.