Di antara berbagai hal yang dikacaukan oleh pandemi virus corona adalah agenda Kroasia yang ambisius untuk memimpin Uni Eropa selama enam bulan. Masa kepemimpinan ini berakhir pada Selasa (30/6).
“Meskipun rencana terbaik kami, terkait dengan penggalakan seperangkat isu yang paling penting untuk keamanan dan kemakmuran Eropa, kepemimpinan Kroasia berakhir dengan kepemimpinan yang benar-benar bersifat manajemen krisis,” kata Pjer Simunovic, Duta Besar Kroasia di Washington.
Simunovic mengatakan, negaranya mengambil alih kepemimpinan Uni Eropa pada Januari, dan rencananya akan menanggapi masalah lapangan pekerjaan, teknologi, daya saing, lingkungan, energi hijau, perluasan Uni Eropa, kemitraan internasional, serta juga mengusahakan sebuah Brexit yang mulus dan teratur, serta pemberlakuan anggaran Uni Eropa yang baru.
Namun sebaliknya, katanya dalam sebuah wawancara, kepemimpinan Kroasia didominasi oleh “rapat-rapat virtual”, dan semuanya terfokus pada penanggapan pada sifat darurat dari berbagai bahaya yang kami hadapi.”
Keberhasilan kepemimpinan Uni Eropa didasarkan consensus dan fasilitasi pengambilan keputusan bersama diantara ke-30 negara anggota blok itu, kata Simunovic. Dalam mencapai sasaran itu, dia memuji negara-negara anggota atas kerja sama yang diberikan ketika mengusahakan pemulangan lebih dari 500 ribu warga Uni Eropa yang terdampar di berbagai bagian dunia akibat pandemi itu. [jm/pp]