Sementara tingkat kematian akibat virus corona menurun, Spanyol akhirnya melonggarkan salah satu karantina wilayah paling ketat di dunia. Tetapi, para analis khawatir polarisasi politik di negara itu akan menghambat kemampuannya untuk bangkit kembali dari apa yang diperkirakan sebagai resesi ekonomi terburuk sejak perang saudara 1936-1939.
Tidak seperti beberapa negara Eropa lainnya, di mana partai-partai telah melakukan upaya nyata untuk mengesampingkan perbedaan demi memerangi virus, di Spanyol pandemi yang terjadi memperburuk perpecahan ideologis.
Partai oposisi konservatif telah mengkritik penanganan krisis oleh Pedro Sánchez, perdana menteri Sosialis, yang mengepalai pemerintahan minoritas. Baru-baru ini, mereka menuntut pembukaan kembali ekonomi lebih cepat daripada yang diinginkan oleh Sanchez.
Perdana menteri itu menjawab dengan mengatakan kepada parlemen Spanyol: “Mencabut keadaan darurat akan menjadi kesalahan total yang tidak dapat diampuni.” Dia menambahkan bahwa miliaran dolar bantuan negara untuk membantu perusahaan-perusahaan dan warga tersedia hanya karena adanya karantina wilayah. [lt/ii]