Israel mengatakan pihaknya melonggarkan blokade Jalur Gaza guna mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah yang dikuasai Hamas itu. Para menteri Kabinet pada hari Kamis menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Utusan Kuartet Timur Tengah, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Jurubicara pemerintah Mark Regev hari Kamis mengatakan Israel akan mengizinkan barang dalam jumlah lebih lagi ke Gaza dan memperbesar aliran perbekalan untuk digunakan dalam proyek-proyek sipil di bawah pengawasan internasional. Dia mengatakan bahan-bahan yang bisa digunakan untuk membuat senjata tetap dilarang.
Perubahan ini hanya akan mempengaruhi barang-barang yang masuk ke Gaza melalui darat. Blokade laut Israel masih berlaku.
Baik Hamas maupun tampuk pimpinan Palestina di Tepi Barat yang menjadi saingannya menepiskan tindakan Israel itu dengan mengatakan langkah itu tidak memadai. Jurubicara pemerintah Yordania mengumandangkan pendapat serupa. Uni Eropa mengatakan pihaknya menunggu rincian dari Israel, tapi bahwa lebih banyak lagi barang seharusnya diizinkan masuk ke Gaza.
Israel mendapat tekanan internasional bertubi-tubi agar mengakhiri blokade itu setelah pasukannya mencegat iring-iringan kapal bantuan menuju Gaza bulan lalu dan menewaskan sembilan aktivis pro-Palestina di salah satu kapal-kapal itu.
Utusan Amerika untuk Timur Tengah, George Mitchell, saat ini berada di kawasan itu dalam upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian Israel-Palestina.
Sementara itu, pemimpin Suriah mengatakan penyergapan maut Israel bulan lalu terhadap kapal-kapal bantuan yang sedang menuju Gaza, telah menghancurkan kesempatan untuk perdamaian dalam waktu dekat . Presiden Bashar Assad juga mengatakan kepada BBC bahwa penyergapan tersebut telah menaikkan resiko terjadinya perang di kawasan itu.