Pakistan, Senin (27/11) mengukuhkan bahwa serangan bom bunuh diri semalam terhadap konvoi militer di kawasan barat laut negara itu telah menewaskan dua warga sipil.
Media militer melaporkan bahwa serangan hari Minggu di Bannu, distrik garnisun di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, juga mencederai tujuh warga sipil dan tiga tentara.
Pernyataan militer menyebutkan “seorang pelaku serangan bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor … meledakkan dirinya” di dekat konvoi, seraya menambahkan operasi pencarian setelah serangan itu sedang berlangsung “untuk melenyapkan teroris lainnya yang ditemukan di daerah itu.”
Pelaku serangan diidentifikasi sebagai warga Afghanistan yang berafiliasi dengan kelompok mlitan antipemerintah Hafiz Gul Bahadur, yang dikenal sebagai sekutu dekat kelompok Islamis Taliban yang berkuasa di Afghanistan.
Secara terpisah, sebuah pernyataan militer semalam mengatakan bahwa “serangan berdasarkan intelijen” di kawasan bergolak Waziristan Selatan di provinsi itu, yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan, telah menewaskan delapan “teroris.”
Serangan hari Minggu menarget tempat persembunyian kelompok terlarang Tehrik-i-Taliban Pakistan, TTP, yang secara rutin merencanakan serangan terhadap pasukan keamanan.
Pakistan mengatakan TTP dan militan buron lainnya yang beroperasi di tempat-tempat perlindungan mereka di Afghanistan telah meningkatkan serangan secara dramatis sejak Taliban kembali berkuasa di negara tetangganya dua tahun silam.
Pihak berwenang telah mengukuhkan bahwa militan Afghanistan melancarkan sedikitnya 16 serangan bom bunuh diri tahun ini bekerja sama dengan TTP, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan.
Kekerasan itu telah mendorong pemerintah Pakistan untuk melancarkan kampanye deportasi nasional terhadap sekitar 1,7 juta warga negara Afghanistan tanpa dokumen resmi di negara tersebut.
Penindakan keras itu telah memaksa hampir 400 ribu orang kembali ke Afghanistan sejak pertengahan September, menurut data resmi. Penjabat PM Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar membela gerakan deportasi itu dalam pernyataannya awal bulan ini. Ia mengatakan TTP dan militan lain yang berbasis di Afghanistan telah menewaskan lebih dari 2.300 orang, termasuk pasukan keamanan, dalam dua tahun terakhir.
Kakar mengatakan pemerintah Taliban di Kabul gagal mengatasi terorisme lintas batas dan menuntut ekstradisi 6.000 anggota TTP yang berlindung di Afghanistan. Ia juga menuduh bahwa para anggota Taliban Afghanistan membantu kelompok militan melancarkan beberapa serangan.
Taliban telah menolak tuduhan bahwa anggota atau teritori mereka digunakan untuk menyerang Pakistan atau negara lainnya. [uh/ab]
Forum