Di tengah berlangsungnya aksi militer, pemerintah Pakistan telah mengesahkan kebijakan keamanan dalam negeri yang baru.
Kabinet Pakistan hari Selasa mengesahkan sebuah kebijakan keamanan dalam negeri sebagai landasan bagaimana pemerintah mengatasi ancaman militan, termasuk pemberontakan Taliban.
Kabinet juga menyerukan agar Taliban mengumumkan gencatan senjata sepihak dan tanpa syarat sebelum memulai perundingan perdamaian apapun.
Seperti dijelaskan mantan juru bicara militer Purnawirawan Mayor Jendral Athar Abbas, kebijakan itu adalah strategi jangka panjang yang terlebih dulu harus disetujui parlemen. Abbas mengatakan mengingat reaksi militer yang keras baru-baru ini terhadap serangan militan, mungkin saja akan ada operasi militer besar-besaran terhadap pemberontak Taliban sebelum kebijakan itu diberlakukan.
Abbas mengatakan, “Saya tidak yakin apakah keputusan akhir telah diambil terkait operasi di Waziristan Utara, tetapi militer telah bereaksi sangat keras terhadap setiap serangan. Itu mungkin merupakan indikasi awal akan adanya operasi militer besar disana.”
Ratusan keluarga telah mengungsi dari kawasan Waziristan Utara karena khawatir berbagai serangan udara akhir-akhir ini bertujuan melemahkan militan sebelum pemerintah melancarkan ofensif besar-besaran.
Pemerintah Pakistan hari Selasa menunjuk pejabat untuk mengurus para pengungsi yang meninggalkan Waziristan Utara, kawasan yang dikenal sebagai kubu kuat militan.
Menteri Dalam Negeri Choudry Nisar Ali Khan dijadwalkan menjelaskan rincian kebijakan itu di hadapan majelis nasional hari Rabu.
Militer Pakistan telah lama menolak melakukan operasi besar-besaran di Waziristan Utara, dan ada perpecahan pendapat di Pakistan tentang cara terbaik untuk melangkah maju.
Tetapi Frederic Grare, analis pada Carnegie Endowment for International Peace di Washington, mengatakan pergeseran situasi politik di Afghanistan bisa mendorong pemerintah dan militer Pakistan untuk mengenyahkan Taliban Pakistan sebelum akhir 2014.
“Tampaknya yang mereka takutkan adalah aliansi antara Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan. Dan kalau Taliban Afghanistan tidak mampu menguasai Kabul dalam waktu dekat, ada kemungkinan mereka akan bergabung dengan Taliban Pakistan,” ujar Grare.
Gabungan semacam itu, kata Grare, bisa membantu kedua kelompok militan itu merebut Pakistan barat laut dan membentuk sebuah negara secara de fakto, yang akan mengancam kedaulatan Pakistan.
Kabinet Pakistan hari Selasa mengesahkan sebuah kebijakan keamanan dalam negeri sebagai landasan bagaimana pemerintah mengatasi ancaman militan, termasuk pemberontakan Taliban.
Kabinet juga menyerukan agar Taliban mengumumkan gencatan senjata sepihak dan tanpa syarat sebelum memulai perundingan perdamaian apapun.
Seperti dijelaskan mantan juru bicara militer Purnawirawan Mayor Jendral Athar Abbas, kebijakan itu adalah strategi jangka panjang yang terlebih dulu harus disetujui parlemen. Abbas mengatakan mengingat reaksi militer yang keras baru-baru ini terhadap serangan militan, mungkin saja akan ada operasi militer besar-besaran terhadap pemberontak Taliban sebelum kebijakan itu diberlakukan.
Abbas mengatakan, “Saya tidak yakin apakah keputusan akhir telah diambil terkait operasi di Waziristan Utara, tetapi militer telah bereaksi sangat keras terhadap setiap serangan. Itu mungkin merupakan indikasi awal akan adanya operasi militer besar disana.”
Ratusan keluarga telah mengungsi dari kawasan Waziristan Utara karena khawatir berbagai serangan udara akhir-akhir ini bertujuan melemahkan militan sebelum pemerintah melancarkan ofensif besar-besaran.
Pemerintah Pakistan hari Selasa menunjuk pejabat untuk mengurus para pengungsi yang meninggalkan Waziristan Utara, kawasan yang dikenal sebagai kubu kuat militan.
Menteri Dalam Negeri Choudry Nisar Ali Khan dijadwalkan menjelaskan rincian kebijakan itu di hadapan majelis nasional hari Rabu.
Militer Pakistan telah lama menolak melakukan operasi besar-besaran di Waziristan Utara, dan ada perpecahan pendapat di Pakistan tentang cara terbaik untuk melangkah maju.
Tetapi Frederic Grare, analis pada Carnegie Endowment for International Peace di Washington, mengatakan pergeseran situasi politik di Afghanistan bisa mendorong pemerintah dan militer Pakistan untuk mengenyahkan Taliban Pakistan sebelum akhir 2014.
“Tampaknya yang mereka takutkan adalah aliansi antara Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan. Dan kalau Taliban Afghanistan tidak mampu menguasai Kabul dalam waktu dekat, ada kemungkinan mereka akan bergabung dengan Taliban Pakistan,” ujar Grare.
Gabungan semacam itu, kata Grare, bisa membantu kedua kelompok militan itu merebut Pakistan barat laut dan membentuk sebuah negara secara de fakto, yang akan mengancam kedaulatan Pakistan.