Pertemuan hari Rabu itu di kota perbatasan Pakistan Torkham adalah tanda meredanya ketegangan antara Amerika dan Pakistan setelah serangan udara NATO secara tidak sengaja menewaskan 24 tentara Pakistan tahun lalu.
Pakistan sangat marah oleh serangan terhadap dua pos perbatasan Afghanistannya bulan November dan membalasnya dengan menutup perbatasannya untuk pengangkutan logistik NATO bagi pasukannya di Afghanistan.
Bulan lalu, tentara Pakistan menolak hasil penyelidikan militer Amerika mengenai serangan lintas perbatasan koalisi tanggal 26 November itu. Tentara Pakistan mengatakan mereka tidak sependapat dengan temuan Amerika bahwa pasukan Amerika bertindak untuk membela diri dan dengan kekuatan yang wajar setelah ditembaki oleh tentara Paskitan.
Para pejabat pertahanan Amerika menyalahkan koordinasi yang tidak memadai baik oleh pasukan Amerika maupun Pakistan.
Tetapi ketegangan tampaknya sudah mereda sedikit, dimana pejabat Pakistan mengatakan dalam beberapa hari ini pemerintah sebaiknya membuka kembali perbatasannya bagi angkutan logistik NATO asalkan Pakistan dapat merundingkan pungutan yang lebih tinggi.
Di Washington, seorang jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan hari Rabu bahwa Amerika Serikat telah melakukan usaha yang besar dan menanam lumayan besar uang pembayar pajak dalam pendidikan, program mikro-kredit, pertolongan banjir dan semua jenis program kesempatan ekonomi bagi Pakistan karena Amerika yakin bahwa Pakistan yang kuat penting bagi kedua pihak.
