Pakistan, Sabtu (4/4), mengatakan akan membuka perbatasan dengan Afghanistan selama beberapa hari awal pekan depan. Hal itu dilakukan agar sejumlah orang yang terdampar di Pakistan untuk pulang ke negara asal mereka.
Wabah virus corona memicu Islamabad menutup perbatasan dengan semua negara tetangga bulan lalu untuk membatas penyebaran penyakit itu.
Penutupan perbatasan secara mendadak itu mencegah para pengunjung dari Afghanistan untuk pulang. Mereka termasuk para pasien yang mencari pengobatan yang lebih baik di Pakistan, pedagang, kerabat yang menemui keluarga dan menghadiri acara perkawinan dan komunitas pengungsi. Di Pakistan ada sekitar tiga juta pengungsi dan migran dari Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri Pakistan, dalam pernyataan, mengutip "permintaan khusus" dari pemerintahan Kabul dan "pertimbangan kemanusiaan" menjadi dasar untuk dibukanya kembali perbatasan utama Torkham dan Chaman selama empat hari, mulai Senin (6/4) untuk memungkinkannya keluarnya warga negara Afghanistan.
“Sebagai tetangga dan mempertimbangkan hubungan bilateral," Pakistan tetap menyatakan solidaritas dengan rakyat Afghanistan, terutama di tengah pandemi global," kata pernyataan itu.
Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Pakistan mencapai lebih dari 2.700 pada Sabtu (4/4). Sedikitnya 41 orang meninggal dunia. [vm/ft]