Tautan-tautan Akses

Pakar Vietnam: Penggunaan Teknologi untuk Kontrol Lawan Politik Meningkat


Aktivis Vietnam, Anh Chi, sedang meramban internet di Kafe Tu Do (Kebebasan) di Hanoi, Vietnam, 25 Agustus 2017.
Aktivis Vietnam, Anh Chi, sedang meramban internet di Kafe Tu Do (Kebebasan) di Hanoi, Vietnam, 25 Agustus 2017.

Para pakar mengatakan klaim kelompok advokasi internasional bahwa pemerintah Vietnam telah menggunakan para peretas untuk menarget aktivis, menunjukkan bahwa negara komunis di Asia Tenggara itu memperluas penggunaan teknologi untuk memberangus lawan-lawan terbesarnya.

Ocean Lotus, kelompok bayangan yang diduga bekerja sama dengan pemerintah Vietnam, "berada di balik kampanye berkelanjutan dalam serangan mata-mata siber," kata Amnesty International yang berbasis di London dalam pernyataan pada 24 Februari, setelah melakukan penelitian selama dua tahun.

Amnesty mengatakan serangan itu muncul pada 2014 dan menarget aktivis hak asasi dan sektor swasta, baik di Vietnam maupun di luar negeri.

Para pengamat Vietnam mengatakan serangan-serangan peretasan itu menandakan peningkatan penggunaan teknologi untuk memberangus lawan kuat pemerintah Vietnam.

Direktur lembaga riset regional, Asia Center yang berbasis di Bangkok, James Gomez mengatakan polisi sudah menggunakan internet trolls atau pihak-pihak yang ingin memanas-manasi situasi, dan pihak berwenang mengganggu akun Facebook warga.

Keputusan Undang-Undang Keamanan Siber yang mulai diberlakukan pada 2019 membantu pemerintah mengumpulkan bukti untuk melawan mereka yang menentangnya dengan memerintahkan penyedia layanan online, seperti platform media sosial, untuk mengawasi akun-akun tersebut.

“Manipulasi dan intimidasi media sosial merupakan bagian dari perangkat Vietnam untuk menetralkan kritik online serta aktivis yang menggunakan media sosial untuk memobilisasi aksi,” kata Gomez.

"Identitas para penyerang online yang terlibat dalam manipulasi media sosial ini tidak dikenal publik, tetapi sebagian besar dianggap sejalan dengan negara dan Kementerian Keamanan Publik."

Tidak seperti China, Vietnam tidak menyensor situs web tertentu. Vietnam juga tidak memburu setiap kritik yang dilontarkan secara online, kecuali jika negara menghadapi "mobilisasi massa dalam skala nasional" melawan partai yang berkuasa.

Gomez mengatakan pemerintah akan tetap menggunakan pendekatan saat ini untuk menyasar perbedaan pendapat kasus per kasus. [my/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG