Lebih dari dua lusin perempuan dan anak perempuan dilaporkan hilang di Nuevo Leon, yang terletak di wilayah utara Meksiko, pada tahun ini. Insiden tersebut memicu para warga melakukan upaya pencarian besar-besaran seraya berharap orang yang mereka cintai tidak menjadi korban baru dalam kekerasan gender yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.
Gubernur Nuevo Leon, Samuel Garcia pada Selasa (19/4) mengatakan sebanyak 26 perempuan dan anak perempuan telah hilang sejak awal tahun dan lima lainnya ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang.
Dalam konferensi pers di ibu kota negara bagian Monterrey, yang dianggap sebagai kota industri terpenting di Meksiko, Garcia mengatakan ia akan meningkatkan pendanaan dan sumber daya untuk melawan kekerasan gender.
Mereka yang hilang di antaranya adalah Debanhi Escobar, seorang mahasiswa fakultas hukum berusia 18 tahun yang hilang sejak 9 April lalu. Foto terakhirnya sewaktu ia masih hidup, sejak kejadian penculikan itu menjadi viral. Foto itu menunjukkan ia berdiri di jalan raya di pinggiran Monterrey, tidak jauh dari kantor Kejaksaan Agung Federal.
Ia hilang dua hari setelah mayat perempuan lain yang diculik, Maria Fernanda Contreras Ruiz, ditemukan di Monterrey. Kejadian itu memicu protes dan perhatian nasional terhadap krisis kekerasan gender dan orang hilang di seluruh Meksiko.
Meksiko melaporkan sebanyak 155 kasus pembunuhan terhadap perempuan. Dalam dua bulan pertama tahun ini, sekitar lebih dari 25.000 lebih perempuan hilang secara nasional menurut data statistik kejahatan federal.
Penghilangan dan pembunuhan perempuan adalah bagian dari krisis kekerasan yang meluas di Meksiko, di mana jumlah korban pembunuhan setiap tahunnya mencapai 30.000 jiwa. [ps/rs]
