Organisasi HAM Internasional “Freedom House” mengatakan, prospek sistem internasional dibinanya gagasan ideal demokrasi kini terancam daripada waktu yang sudah-sudah dalam seperempat abad terakhir ini.
Laporan tahunan “Freedom House” yang dirilis hari Rabu (28/1) mengatakan kondisi demokrasi dalam tahun 2014 "sangat suram."
Suriah berada dalam peringkat terendah, tetapi organisasi tersebut mencatat lebih banyak penurunan daripada perolehan dalam berbagai ekspresi kebebasan demokrasi di seluruh dunia.
Menurut “Freedom House”, Tunisia yang pada tahun 2014 menjadi negara Arab pertama yang mencapai status "bebas" sejak perang saudara di Lebanon empat dasawarsa lalu, merupakan satu pengecualian penting.
Berbagai ancaman terhadap ekspresi kebebasan ini dikatakan berasal dari bentuk-bentuk pengintaian yang dilakukan pemerintah. Pembatasan Internet, dan pengungkungan kebebasan dalam mengambil keputusan individu, seperti memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan melakukan perjalanan.
Rusia, Venezuela, Mesir, Turki, Thailand, Nigeria, Kenya, Azerbaijan, dan Hungaria adalah di antara negara yang tercatat mengalami penurunan hak kebebasan ini.
