Jumlah korban hilang tenggelamnya kapal feri di Danau Toba diperkirakan bisa mencapai 180 orang, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, Reuters melaporkan, Rabu (20/6/2018), mengutip pernyataan para pejabat berwenang.
Perkiraan baru jumlah korban hilang tiga kali lebih besar dari kapasitas feri dan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yaitu 130 orang, termasuk anak-anak. Baru 18 penumpang yang diselamatkan tak lama setelah feri yang padat penumpang tenggelam Senin (18/6/2018) pagi saat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Pencarian korban masih dilanjutkan dengan mengerahkan para penyelam dan drone untuk penyelaman laut dalam, Rabu. Para kerabat korban hilang, yang tampak cemas, berkumpul di sekitar Pelabuhan Tigaras menunggu kabar terbaru.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Danau Toba, 17 Korban Berhasil Dievakuasi
Para petugas pencarian memperkirakan akan menemukan lebih banyak lagi korban yang masih terjebak di kapal nahas, bila bisa menemukan kapal yang mungkin karam di kedalaman 450 meter (1.500 kaki) di dasar danau.
“Kami sudah mendapatkan titik-titik koordinat kapal ketika tenggelam, tapi kami harus memverifikasi,” kata Budiawan, kepala kantor pencarian dan pertolongan Medan (SAR Medan).
“Kami mencari 180 orang,” kata Budiawan, merevisi angka perkiraan sebelumnya, setelah makin banyak kerabat dand rekan-rekan berdatangan melaporkan anggota keluarga yang hilang.
Sebanyak 25 penyelam, termasuk anggota Marinir, dikerahkan untuk operasi pencarian KM Sinar Bangun, kata Budiawan.
Pencarian juga dibantu dengan sebuah Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot yang bisa digerakan dari jarak jauh untuk pencarian laut dalam, tapi alat ini hanya bisa beroperasi hingga kedalaman 380 meter, kata Budiawan menambahkan. Pencarian korban di permukaan danau sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan para penyelidik akan memeriksa apakah feri dilengkapi dengan jaket penyelamat dan apakah jaket-jaket tersebut sudah digunakan.
KM Sinar Bangun hanya berkapasitas 60 penumpang dan saat itu juga membawa puluhan motor, kata seorang pejabat Kementerian Perhubungan. [ft]